Dinkes: Depot Air Jarang Uji Kandungan Kimia

Dinkes: Depot Air Jarang Uji Kandungan Kimia
Ilustrasi

TIMIKA | Penanggung jawab Laboratorium Dinas Kesehatan Mimika, Papua mengatakan seratusan depot air isi ulang yang beroperasi di kota Timika ternyata belum rutin memeriksakan kandungan kimia airnya yang seharunya diwajibkan setiap enam bulan sekali.

“Untuk pemeriksaan kimia, depot satu kali saja, waktu buka. Biaya pemeriksaannya juga mahal Rp1,5 juta,” kata Penanggung jawab Laboratorium Dinkes Mimika, Hamisa Tiflen di Timika, Senin (5/3).

Uji kimia biasanya dilakukan untuk mengidentifikasi zat berbahaya, misalnya logam yang terkandung di dalam air.

Untuk pemeriksaan kandungan kimia air, kata Hamisa, sample air mesti dikirim ke Jayapura dan hasilnya keluar sekitar tiga minggu karena menggunakan 24 parameter.

Laboratorium Dinkes Mimika di Kilomter VII belum mampu melakukan uji kandungan kimia karena fasilitas tak memadai.

Belakangan ini, kata Hamisa, beberapa depot baru beroperasi tanpa pernah mengikuti pemeriksaan kimia di Jayapura.

“Banyak yang lolos. Padahal dulu SITU SIUP tidak bisa keluar tanpa hasil uji kimia dan mikrobiologi,” kata Hamisa.

Dengan fasilitas saat ini, Laboratorium Dinkes Mimika hanya mampu melakukan pemeriksaan mikrobiologi. Uji mikrobiologi untuk mendeteksi bakteri poliform dan ecoly di dalam air.

Kementerian Kesehatan mengatur produsen air minum isi ulang wajib pemeriksaan mikrobiologi setiap bulan.

“Karena petugas hanya empat orang, kita sanggupnya menjangkau 156 depot itu setiap tiga bulan saja,” katanya.(Ant/SP)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan