Sekelompok Warga Palang Jalan Timika-Poumako

Sekelompok Warga Palang Jalan Timika-Poumako
Suasana pemalangan jalan yang dilakukan warga.

TIMIKA | Sekelompok warga yang berasal dari keluarga dan kerabat Anton Mauria, nelayan korban tenggelamnya perahu di muara Portsite, Mimika, Papua memalang ruas jalan Timika –  Poumako. 

 

Aksi ini dilakukan tepat di depan Gereja Katholik Santa Maria Poumako, Distrik Mimika Timur, pada Rabu (30/5) dini hari sekitar pukul 24.00 Wit. 

 

Warga meminta, agar kedua korban yang selamat dalam musibah tenggelamnya perahu dan pemilik perahu dapat menjelaskan musibah tersebut hingga menyebabkan Anton belum ditemukan hingga saat ini.

 

“Persoalan awalnya, tiga nelayan yang hendak mancing mengalami musibah tenggelam di laut. Namun dua dari tiga orang tersebut selamat, sementara yang satu belum. Inilah yang membuat warga melakukan pemalangan jalan,” kata Kapolres Mimika, AKBP Agung Marlianto saat ditemui di Pusat Pelayanan Polres Mimika, Rabu (30/5).

 

Palang tersebut dapat dibuka kembali oleh warga, setelah pihak kepolisian melakukan negosiasi. 

 

Kapolres mengatakan, pihaknya lebih mengedepankan upaya mediasi dengan mengumpulkan warga baik dari keluarga korban, korban selamat maupun pemilik kapa ketimbang harus membawanya ke ranah hukum. 

 

“Kami sudah sampaikan ke pihak keluarga dan persoalan ini akan kita mediasi. Dan menyampaikan bahwa ini sebuah bencana. Sehingga wargapun membuka palang mereka dijalan,” katanya.

 

Baca Juga: Seorang Nelayan Hilang di Muara Portsite Timika

 

Menurut Kapolres, upaya pencarian terhadap korban tenggelam terus dilakukan baik dari Polairud maupun Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika atau SAR. 

 

Dari kejadian pemalangan ini, Kapolres mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan hal-hal yang merugikan orang lain, seperti pemalangan jalan. Karena segala sesuatu bisa dibicarakan dan dikoordinasikan.

 

“Kalau ingin menunjukkan rasa simpatik ada baiknya jangan merugikan orang lain. Dan harus meninggalkan budaya palang-palang jalan ini harus kita tinggalkan,” pesannya. 

 

Sebelumnya, warga melakukan pemalangan dengan membakar ban bekas di tiga titik. Selain itu warga yang diperkirakan sekitar 50 orang itu melengkapi diri dengan peralatan benda tajam.   

 

Kapolsek Mimika Timur Iptu J Limbong, yang tiba di TKP langsung melakukan negoisasi dengan pihak keluarga dan masyarakat yang melakukan aksi palang jalan.

 

Dalam negoisasi tersebut, warga tetap bersikeras untuk melakukan pemalangan jalan hingga kedua korban yang berhasil selamat bersama pemilik kapal hadir di TKP dan menjelaskan kronologis terkait hilangnya Anton Mauria.

 

Setelah melakukan negosiasi, akhirnya warga sepakat untuk melakukan proses mediasi di Kantor Pelayanan Polres Mimika. Palang kemudian dibuka sekitar pukul 07.00 Wit. (mjo/SP)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *