Polri Datangkan Ratusan Brimob ke Papua untuk Kejar KKB

Polri Datangkan Ratusan Brimob ke Papua untuk Kejar KKB
Anggota Satuan Brimob Polda Maluku saat tiba di Bandara Mozes Kilangina, Jumat (10/8/18). (Foto: Mujiono/SP)

TIMIKA | Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali mendatangkan 200 personel Brimob atau dua kompi untuk mengejar kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. 

Dari pantauan seputarpapua.com, ratusan personel ini tiba di Bandara Mozes Kilangin Timika, pada Jumat (10/8).

Dua kompi personel ini berasal dari Satuan Brimob Polda Maluku dan Resimen Pelopor Brimob Mabes Polri. 

Kedatangan dua kompi personel Brimob ini menggunakan dua kali penerbangan. 

 

Baca Juga:

Untuk 100 personel Brimob dari Mabes Polri tiba sekitar pukul 07.16 WIT  dengan pesawat komersial Lion Air PK LGV. 

Sementara 100 personil Brimob dari  Polda Maluku tiba sekitar pukul 09.45 WIT dengan pesawat Lion Air PK LOV.

Selanjutnya, dua kompi personil Brimob tersebut dijemput dengan tiga unit bus menuju Markas Komando (Mako) Yonif B Brimob Polda Papua, di Jalan Agimuga, Mile 32, Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua.

“Kedatangan 200 personil atau dua kompi Brimob dari Polda Maluku dan Resimen Brimob Mabes Polri untuk mengatasi KKB. Tidak Hanya di Mimika, tetapi diseluruh Papua,” kata Kapolres Mimika, AKBP Agung Marlianto saat ditemui wartawan di Bandara Mozes Kilangin, Sabtu (11/8).

Kata dia, 200 personil Brimob yang datang ini akan diperbantukan dibeberapa kabupaten yang membutuhkan, seperti Kabupaten Nduga. Dimana, saat ini juga ada satu kompi yang tergabung dalam Satgasus Papua berada di Kabupaten Nduga.

“Jadi 200 personel Brimob yang datang ini untuk penebalan pasukan dan mengisi kekosongan personil di beberapa kabupaten. Yang tujuannya untuk penanggulangan masalah KKB. Namun sementara ini dua kompi ini home basenya di Mimika,” kata Kapolres.

Perlu diektahui, pada 22 Juni 2018, KKB melakukan penembakan terhadap pesawat Dimonim Air yang mendarat di ujung Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua yang mencederai Kopilot Irene Nur Fadilah.
 
Sehari kemudian, mereka kembali menembak pesawat Twin Otter milik Trigana Air, hingga mengakibatkan Pilot Ahmad Abdillah Kamil terkena serpihan peluru di bagian punggung belakang. 
 
Usai menembak pesawat, para pelaku penembakan juga menyerang warga hingga menewaskan tiga warga sipil, yakni pasangan suami istri Hendrik Sattu Kola dan Margaretha Poli, serta Zaenal Abidin.

Paska peristiwa penembakan, Kepolisian terus melakukan pengejaran terhadap kelompok kriminal separatis di Papua. (mjo/SP)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *