TIMIKA | Tokoh masyarakat Suku Amungme Odezius Beanal meminta semua pihak untuk mendukung perubahan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) menjadi Yayasan Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK).
Dijelaskan, perubahan yang dilakukan tentu bukan tanpa alasan. Tetapi perubahan terjadi ketika dilihat bahwa suatu lembaga tidak bekerja efektif dan efisien. Dan pastinya ada masalah atau temuan yan mengharuskan lembaga tersebut berubah.
"Proses ini banyak hal dipertimbangkan dengan tujuan untuk mendapatkan solusi tepat sehingga bisa berikan manfaat kepada masyarakat," kata Odezius di Sekretariat Lemasa, Senin (18/11).
Ia mengungkapkan, LPMAK dengan birokrasi yang sangat besar tentu banyak kepentingan yang ada pada lembaga itu, sehingga anggaran yang dianggarkan untuk Pendidikan dan Kesehatan tidak terjangkau.
"Ya itu karena pihak berkepentingan menggunakan kepentingannya untuk mendapatkan bagian, sehingga masyarakat yang tidak mendapatkan apa yang harus didapatkan," ungkapnya.
Hal-hal seperti ini tentu menimbulkan kekecewaan bagi masyarakat, sehingga masyarakat kerap berkeinginan untuk melakukan sesuatu yang dinilai cukup ekstrem.
"Bukan karena sifat bawaan mereka, tapi dari kekacauan ini bahwa ketidakadilan tidak bisa lagi didiamkan," tutur Odezius.
Menurutnya, Lemasa dan Lemasko merasa penting dan harus ada perubahan pada lembaga yang mengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia itu agar efektifitas dan efisiensi anggaran bisa tepat sasaran dan tepat guna.
"Didalam perubahan ini saya harap tidak ada yang memprovokasi, dan saya yakin masyarakat akan menjadi korban," ujarnya.
"Yang kontra dengan perubahan pasti dia yang berkepentingan," katanya.
Menurutnya, setelah berubah nanti, YPMAK juga akan bertanggung jawab kepada Lemasa, Lemasko dan juga PT Freeport Indonesia. Ia menilai, hal ini agar kedepannya realisasi anggaran bisa setara kepada masyarakat.
Lanjutnya, sebaiknya tidak perlu ada yang merasa perubahan akan menjadi tidak baik. Ia menyarankan untuk semua pihak mengikuti apa yang saat ini dilakukan karena tidak mungkin perubahan tentu menjadi baik.
"Kami (Lemasa dan Lemasko) akan terlibat langsung mengawasi langsung guru-guru di sekolah berapa jumlahnya, makanan yang diberikan bergizi atau tidak, semua akan kita awasi," jelasnya.
Lanjutnya, masyarakat yang memulai usaha kecil juga akan diawasi bagaimana pemberian modal apakah sesuai atau tidak, sehingga masyarakat bisa diberdayakan.
"Kita harus sesuaikan dana yang mereka butuhkan, kita juga harus lakukan pendampingan," tuturnya.
Perubahan ini juga tentu akan merubah mulai dari pimpinan hingga staf pada YPMAK nanti. Sepuluh tahun terakhir, LPMAK dipimpin oleh masyarakat Suku Amungme, dan saat ini masyarakat Suku Kamoro menginginkan untuk menjadi pemimpin pada YPMAK nantinya.
"Siapapun yang memimpin YPMAK nanti tidak masalah Amungme Kamoro bagi saya sama saja. Yang penting untuk Lemasa Lemasko kita sebagai pengawas, kita yang putuskan budgetnya. Yang penting juga bagaimana kita lihat persoalan dan bagaimana pembenahan kedepannya," terangnya.
Reporter: Anya Fatma
Editor: Batt
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis