JAYAPURA | Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Wilayah V Jayapura, Sulaiman, memastikan bahwa tidak ada peningkatan suhu panas ekstrem di Papua, khususnya di Kota Jayapura.
Sulaiman menjelaskan, suhu panas di Kota Jayapura saat ini karena dipengaruhi pergerakan matahari yang berada di sekitar garis khatulistiwa. Sehingga suhu Jayapura yang berada dekat khatulistiwa terasa lebih panas.
Selain itu, kondisi ini juga dipengaruhi fenomena El Nino yang berdampak global. Namun El Nino kurang berdampak pada suhu di Jayapura, melainkan lebih pada tingkat kelembaban.
Sulaiman mengatakan hal ini mempengaruhi akumulasi curah hujan, dengan kata lain, ada pengurangan jumlah curah hujan (per bulan) sehingga iklim lebih kering.
“Suhu sekarang sekitar 31 hingga 33 derajat, ini karena pergerakan matahari tadi. Jadi Ada peningkatan suhu, tapi tidak esktrem,” kata Sulaiman di Jayapura, Rabu (11/10).
“El Nino kondisinya moderat, atau tengah-tengah, diperkirakan sampai Februari 2024,” imbuhnya.
Terlepas dari hal itu, kata dia, kondisi suhu di Kota Jayapura sebenarnya relatif atau sama dengan periode sebelumnya.
BMKG memperkirakan untuk wilayah Papua saat ini tengah memasuki masa peralihan musim, yakni ke musim penghujan.
“Perlu diingat, kondisi kabupaten dan kota Jayapura ini disebut hujan sepanjang tahun atau daerah non zona musim, sehingga di daerah ini turun hujan tak mengikuti musim,” katanya.
Ia pun mengimbau masyarakat agar tidak terlalu lama di luar rumah dan banyak meminum air putih.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis