CPNS Puncak Formasi 2018 Demo di Timika, Minta Kejelasan Nasib ke Pemerintah

AKSI | Sekelompok CPNS formasi 2018 Kabupaten Puncak, Papua, melakukan aksi demo menuntut kejelasan nasib mereka, Kamis (17/3/2022). (Foto: Saldi/Seputarpapua)
AKSI | Sekelompok CPNS formasi 2018 Kabupaten Puncak, Papua, melakukan aksi demo menuntut kejelasan nasib mereka, Kamis (17/3/2022). (Foto: Saldi/Seputarpapua)

TIMIKA | Puluhan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi 2018 dari Kabupaten Puncak, Papua, melakukan aksi demo di depan Kantor PT Aviasi Puncak Papua (APP) di Jalan C. Heatubun, Timika, Papua, Kamis (17/3/2022).

Aksi demo menuntut kejelasan terkait jadwal pelaksanaan Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS formasi 2018 ini dikawal aparat kepolisian dari Polres Mimika dan Polsek Mimika Baru (Miru).

Koordinator Lapangan (Korlap) CPNS formasi 2018, Anis A. Korowa, mengatakan bahwa mereka meminta Bupati Puncak, Willem Wandik agar berkoordinasi dengan Kepala BKD Puncak terkait jadwal pelaksanaan latsar CPNS formasi 2018.

Mereka juga meminta kepada panitia penerimaan CPNS formasi 2018 dalam hal ini Wakil Bupati Puncak, Pelinus Balinal, dapat menjalin komunikasi dengan Bupati maupun Kepala BKD agar ada kejelasan nasib para CPNS formasi 2018.

“Saya memawakil seluruh CPNS meminta kepada Bupati supaya prajabatan dipercepat, dan kami mau SK PNS kami harus ditandatangani oleh Bupati Willem Wandik sebagai Bupati Puncak periode 2018-2023, sehingga beliau meninggalkan suatu kenangan bagi kami CPNS formasi 2018. Sebab, dibawah kepemimpinan beliau kami diangkat,” kata Anis.

Pada kesempatan itu, Anis juga mengungkapkan alasan mendesak Bupati Willem Wandik agar pelaksanaan Latsar CPNS dipercepat. Menurut dia, status CPNS saat ini tidak mampu bertahan di Ilaga, Kabupaten Puncak, lantaran adanya kebijakan Bupati Nomor: 860/SET/2022 yang berlaku sejak 1 Maret 2022 terkait ASN Puncak.

Karena itu, mereka meminta Bupati melakukan inpeksi mendadak di setiap dinas, badan dan kantor agar memperoleh informasi akurat soal ASN Kabupaten Puncak. Sebab, terdapat informasi bahwa jumlah keseluruhan ASN di Puncak mencapai 400, tetapi fakta di lapangan hanya berapa saja ASN yang sering beraktivitas di kantor.

“Lalu sebagian besar (ASN) selama ini bekerja dimana? Sehingga hal ini membuat tanda tanya besar bagi Pemerintah Kabupaten Puncak dan seluruh ASN sebagai pengabdi Negara,” katanya.

Dengan melatarbelakangi beberapa hal tersebut, sehingga menjadi pertimbangan bagi CPNS formasi 2018 dalam melakukan aksi demo ini. Meski demo dilakukan di kantor PT APP, yang menurut mereka masih menjadi aset Pemkab Puncak di Timika, peserta demo berharap apa yang sudah disampaikan dapat didengar oleh Pemerintah Puncak, terutama Bupati Willem Wandik.

“Kami tidak mau prajabatan tertunda-tunda sampai beberapa tahun kedepan, sebab pengalaman yang dialami angkatan sebelumnya, terjadi terlambat prajabatan, sehingga mempengaruhi kepangkatan mereka dan akibatnya ada yang pensiun dini,” pungkasnya.

Setelah menyampaikan tuntutannya, dan meski tidak diterima oleh perwakilan dari Pemkab Puncak, peserta demo meninggalkan lokasi demo secara tertib.

penulis : Saldi
editor : Mish

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *