TIMIKA | Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Yosefine Sampelino meminta masyarakat tidak membeli telur yang dijual dengan harga tinggi.
Pasalnya, produksi telur dari peternak lokal masih bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Mimika.
Pernyataan ini berkaitan dengan adanya kenaikan harga telur yang sangat signifikan hingga dua kali lipat dari harga biasanya sejak Selasa malam.
Bahkan pada Rabu (25/3) siang, ada pedagang yang menjual telur dengan harga Rp 135 ribu/rak. Padahal, harga telur apabila dibeli di kandang (peternak) sebesar Rp55 ribu/rak.
Menurut Yosefine, kenaikan harga telur ini sengaja dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab yang sengaja mencari keuntungan dalam situasi saat ini.
“Mengenai harga telur naik di pasar itu adalah kelakuan dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Seharusnya di pasar itu harga hanya Rp60-65 ribu maksimum,” katanya saat diwawancara di Timika, Rabu (25/3).
Ia menjamin bahwa kenaikan harga ini tidak dilakukan oleh pemilik kandang. Namun, pihaknya tidak dapat mengontrol jika kenaikan harga dilakukan di pasar.
“Yang bisa kami kontrol itu harga di kandang peternak dan itu hanya Rp55 ribu, saya jamin dari kandang atau peternak tidak akan menaikkan harga,” Tuturnya.
- Tag :
- Corona Timika,
- Mimika,
- Telur,
- Timika
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis