Dinkes Mimika Latih Anggota TNI-Polri Soal Pengendalian Vektor Malaria

Suasana pelatihan peningkatan kapasitas pengendalian vektor malaria oleh Dinas Kesehatan dengan sasarannya anggota TNI-Polri. (Foto: Mujiono/Seputarpapua)
Suasana pelatihan peningkatan kapasitas pengendalian vektor malaria oleh Dinas Kesehatan dengan sasarannya anggota TNI-Polri. (Foto: Mujiono/Seputarpapua)

TIMIKA | Guna menekan angka kasus malaria di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika menggelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengendalian Vektor Malaria Mandiri pada Kelompok Teroganisir TNI-Polri.

Kegiatan yang pusatkan di Gedung MPCC itu digelar 2 hari, 19-20 September 2023. Yangmana kegiatan ini merupakan kerjasama Dinkes Mimika, Public Health Malaria Control (PHMC), ISOS, dan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan, Obet Tekege, mengatakan bahwa tujuan dilakukan kegiatan ini agar para anggota TNI-Polri bisa mengetahui bagaimana cara mengidentifikasi nyamuk, berikut pencegahan, pemasangan kelambu, serta penyemprotan.

“Dengan mereka mengetahui semua, maka para peserta yang merupakan anggota TNI-Polri bisa menerapkannya di satuan masing-masing dan lingkungan sekitarnya,” kata Obet.

Pelatihan ini dilakukan karena adanya beberapa hal, salah satunya personel TNI-Polri penugasan atau satuan tugas (Satgas) yang penugasannya di wilayah Papua. Personel yang datang kerap terkena penyakit malaria, sehingga perlu diberikan pelatihan cara pengendalian vektor malaria secara mandiri.

Materi yang diberikan seperti misalnya kebijakan vektor. Siapa petugasnya, bagaimana sistem pencatatannya dan bagaimana pelaporannya, serta bagaimana pengidentifikasian jentik nyamuk sekaligus pengendaliannya.

“Di hari pertama pemberian materi, hari kedua akan turun ke lapangan untuk praktek langsung, seperti ke Bhintuka (SP 13). Karenanya kami siapkan alat, dan pada saat turun ke lapangan akan ada pendamping,” terangnya.

“Intinya, para peserta ini menjadi relawan. Dalam arti, disaat dibutuhkan untuk penyemprotan dan pengendalian di tempat masing-masing maupun lingkungan sekitarnya, mereka yang berperan. Untuk masalah alat, nanti kami adakan di 2024,” pungkasnya.

penulis : Mujiono
editor : Saldi Hermanto

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan