Disparbudpora Sosialisasikan Bahaya Narkoba dan Seks Bebas untuk Generasi OAP

Disparbudpora Sosialisasikan Bahaya Narkoba
Suasana sosialisasi Disparbudpora bahaya Seks Bebas dan Narkoba bagi pemuda-pemudi OAP di Gedung Serbaguna salah satu hotel yang berada di Jalan Budi Utomo, Kamis (5/10/2023). (Foto: Fachruddin Aji/seputarpapua)

TIMIKA | Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Mimika memberikan sosialisasi tentang bahaya narkoba dan seks bebas bagi generasi pemuda dan pemudi Orang Asli Papua (OAP).

Sosialisasi tersebut digelar di gedung serbaguna salah satu hotel yang berada di Jalan Budi Utomo, Kamis (5/10/2023).

Sosialisasi menghadirkan narasumber dari Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kompol Mursaling dan pihak terkait lain.

Peserta sosialisasi terdiri dari karangtaruna, dan sangar-sangar di wilayah Kota Timika.

Kepala Disparbudpora Mimika Yacob (Yopi) Toisuta mengungkapkan, sosialisasi diberikan agar pemuda-pemudi khususnya OAP mengetahui bahaya narkoba dan seks bebas yang menurutnya sangat merugikan masa depan.

“Sebagai tanggung jawab, kami ingin agar kegiatan ini setiap tahun akan dilakukan, kami juga akan masukan program pembinaan karang taruna,” ungkapnya.

Ditanya soal alasan dan latar belakang pihaknya melakukan sosialisasi, Yopi menjelaskan karena Disparbudpora melihat cukup banyak kasus narkoba yang melibatkan pemuda dan pemudi.

“Kita juga dapat informasi dari BNN itu cukup banyak, kita tidak bisa bilang apa-apa, karena itu pribadi masing-masing, tetapi dengan adanya sosialisasi ini mereka sadar dampak buruk narkoba tidak hanya kepada mereka tetapi juga keluarga,” paparnya.

Efek dari narkoba menurut Yopi tidak hanya berdampak kepada kesehatan, tetapi juga ada dampak hukum yang merugikan.

“(Kalau seks bebas dan narkoba banyak dilakukan OAP) sebenarnya tidak, selain OAP, pendatang juga ada, tetapi karena ini dana Otsus jadi peserta harus OAP,” jelasnya.

Selain sosialisasi, Yopi menyebutkan ada kegiatan lain berupa penyampaian tentang kegiatan sangar kesenian dan olahraga.

“Supaya ada kegiatan lain, sehingga pemuda bisa melakukan hal positif, kemudian terhindar dari pengaruh negatif kedua hal tadi,” tuturnya.

Advertisements

Selain kegiatan olahraga dan sangar, Yopi menyampaikan pemuda bisa mengikuti karang taruna, sebab hal itu merupakan salah satu sarana pembangunan karakter pemuda dan pemudi.

“Karang taruna ini harus ada karena tingkat nasional setiap tahun ada kegiatan yang melibatkan pemuda dengan hasil karya mereka,” tutupnya.

penulis : Fachruddin Aji
editor : Aditra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan