Freeport Gunakan 10 Kereta Listrik Optimalkan Operasi Tambang Bawah Tanah, Dioperasikan dari Jarak 8 Km

Kereta listrik yang digunakan PT Freeport Indonesia untuk mengangkut hasil pertambangan. (Foto: CorpcomFreeport)
Kereta listrik yang digunakan PT Freeport Indonesia untuk mengangkut hasil pertambangan. (Foto: CorpcomFreeport)

TIMIKA | PT Freeport Indonesia saat ini sudah menggunakan kereta listrik mengangkut hasil tambang dari area tambang bawah tanah.

Vice President Corporate Commnunication (VP Corpcom) PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati mengatakan, saat ini kereta listrik yang dioperasikan berjumlah 10 unit.

Kereta listrik tersebut dioperasikan di tambang bawah tanah Gasberg Block Cave (GBC).

“Kereta listrik yang digunakan oleh PT Freeport Indonesia sebanyak 10 unit,” kata Katri, Jumat (24/2/2023).

Katri menjelaskan, dengan penggunaan kereta listrik, ada beberapa keutungan yang didapatkan, salah satunya menekan emisi karbon sekitat 30 persen sesuai target Freeport di tahun 2030.

Keuntungan lainnya adalah dari sisi jumlah muatan. Kereta listrik dapat mengangkut 11 gerbong dengan kapasitas kurang lebih 30 ton per gerbong.

“Dengan kapasitas itu, maka satu kali angkutan apabila menggunakan kereta listrik bisa mencapai 330-350 ton. Sementara untuk haul truck hanya bisa mengangkut 30-60 ton sekali angkut. Nah ini sangat efisien dalam mendukung produksi bawah tanah,” ujarnya.

Kereta listrik yang digunakan PT Freeport Indonesia untuk mengangkut hasil pertambangan. (Foto: CorpcomFreeport)

Dijelaskan, dalam pengoperasian kereta listrik, PT Freeport Indonesia menggunakan daya listrik dari produksi power plan PT Puncak Jaya Power rata rata 16.500 Kilowatt (kW) per hari.

10 unit lokomotif listrik itu beroperasi selama 24 jam sehari dan dikendalikan dari jarak sekitar 8 kilometer dari lokasi ke kantor OB 4 di Mile 72. “Kedepan bisa jadi dilakukan penambahan lokomotif. Namun itu disesuaikan dengan kapasitas produksi GBC,”katanya.

“Perlu diingat bahwa penggunaan kereta listrik di bawah tanah tidak sepenuhnya menggantikan penggunaan truck tambang (haul truck) di seluruh area produksi tambang bawah tanah PTFI,” ungkapnya.

Katri PTFI menambahkan, haul truck jenis Caterpilar type AD 30 dan AD 60 dengan kapasitas 30-60 ton dalam sekali pengangkutan masih digunakan untuk mengangkut hasil produksi pada tambang bawah tanah lainnya.

Haul truck merupakan salah satu jenis dump truck, namun hanya digunakan untuk mengangkut barang tambang dan quarries di dunia pertambangan. Unit alat berat ini pun tergolong memiliki spesifikasi muatan dan dimensi yang besar. Haul truck memiliki rigid body dan kemudi stir di samping. Perusahaan manufaktur haul truck yang besar di dunia adalah Hitachi, Komatsu, Caterpilar, DAC, Terex, dan Belaz.

penulis : Mujiono

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *