TIMIKA | Pemkab Mimika bersama PT Freeport Indonesia dan stakeholder terkait mulai bahas air bersih dan sanitasi dalam program tujuan pembangunan berkelanjutan / sustainable development goals (TPB/SDGs).
Pembahasan dilakukan di Hotel Horison Ultima Timika, Rabu (8/3/2023).
Sekretaris Bappeda Mimika, Yosep Manggasa mengatakan, air bersih dan sanitasi ini adalah tujuan keenam dari TPB SDGs.
Dalam forum itu ditampilkan peran PT Sandvik (perusahan dibawah PT Freeport) dalam membangun sarana air bersih di beberapa kampung.
Ini bertujuan agar pihak lain bisa terinspirasi dan mengambil peran berdasarkan tugas dan kewenangan masing-masing sektor.
“Ini sebagai sarana mereka untuk mengimplikasikan tanggungjawab sosial mereka sebagai perusahaan yang berada di daerah ini,” kata Yosep.
Tahun ke tahun, pihak yang bergabung dalam pelaksanaan SDGs ini bertambah, sehingga diharapkan tujuan atau target pembangunan yang sudah ditetapkan dalam dokumen perencanaan bisa tercapai secara maksimal dan lebih cepat lagi.
“Poin ke 6 dari tujuan berkelanjutan masalah air bersih bahwa dari pihak PTFI mengambil peran di daerah-daerah yang menjadi daerah terdampak dari kegiatan PTFI,” ungkapnya.
Baginya, ini sangat membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan khusus air bersih di beberapa tempat.
Khusus untuk PT Sandvik sendiri telah melaksanakan pembangunan di wilayah Mimika Timur.
“Kita harapkan perusahaan lain juga mengambil peran yang sama atau mungkin indikator yang lain dalam tujuan pembangunan berkelanjutan diantara 17 goals itu,” kata Yosep.
Pembangunan saran air bersih ini juga diharapkan bisa menjadi tanggung jawab bersama, mengingat ada beberapa sarana prasarana yang tidak berfungsi atau bahkan ada yang dirusak.
“Ini memerlukan peran serta masyarakat juga didalam memelihara dan mengoperasionalkan sarana-sarana yang sudah dibangun baik dari pemerintah dan swasta, sehingga keberlanjutan dari program-program ini bisa terjaga serta terpelihara,” pungkasnya.
Manager Comunitty Health Development PTFI, Daniel Perwira. (Foto: Anya Fatma/Seputarpapua)
Sedangkan Manager Comunitty Health Development (CHD) PT Freeport Indonesia Daniel Perwira menjelaskan, PTFI mempunyai kegiatan untuk publik health promotion salah satunya air bersih dan perilaku hidup sehat dan bersih serta layak.
Berkaitan dengan air bersih, PTFI sudah berkontribusi dalam membangun berbagai fasilitas air bersih khususnya di kampung-kampung terdampak di highland dan lowland serta di wilayah pesisir Mimika.
Meski telah dibangun, Daniel mengakui ada beberapa fasilitas yang perlu diperbaiki.
Dalam waktu dekat, PTFI akan melakukan revitalisasi kembali terhadap seluruh fasilitas air bersih di tiga kampung di highland yaitu Tsinga, Aroanop dan Waa Banti.
Kemudian di lima kampung di dataran rendah yaitu Ayuka, Tipuka, Nawaripi, Koperapoka dan Nayaro. Dan juga tiga kampung di pesisir yaitu Otakwa, Fanamo dan Omawita.
“Kita akan melihat satu per satu revitalisasi seperti apa yang akan kita lakukan, karena nanti dia akan berdasarkan situasi dan keadaan fasilitas air bersihnya,” terangnya.
Freeport mendukung pemerintah yang sedang melakukan kajian tentang bagaimana agar penampungan air yang sudah dibangun Freeport di chek point Kuala Kencana bisa dimanfaatkan oleh Pemkab Mimika.
“Bagaimana penampungan air yang sudah kita bangun di chek point Kuala Kencana itu bisa segera di gunakan dan dimanfaatkan oleh pemerintah Mimika untuk mendistribusikan air layak minum khususnya di daerah Kota Timika,” ungkapnya.
Menurutnya, program-program pengembangan masyarakat ini akan lebih baik jika banyak pihak yang terlibat.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis