TIMIKA | Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Papua mengumumkan nilai Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2022 telah melebihi target dipekan pertama bulan ketujuh. Dimana dari target Rp1,3 triliun, PAD Papua terkumpul senilai Rp1,3 triliun.
“Memang sektor yang memberi kontribusi terbesar pada PAD Papua adalah dari perusahan tambang emas terbesar dunia, PT Freeport Indonesia” kata Kepala Badan Pendapatan Daerah Papua Setyo Wahyudi di Jayapura, Rabu (13/7/2022) dikutip dari papua.go.id.
Namun, kata Setyo ada sektor lainnya yang juga cukup besar menyumbang PAD Papua, seperti pajak kendaraan bermotor.
Dengan tercapainya target tersebut, lanjut dia, pada sidang perubahan APBD 2022 mendatang, bakal ada perubahan nilai target PAD Papua.
“Intinya kita tunggu saja bagaimana, tentunya setelah di sidang Perubahan APBD nanti,” tuturnya.
Disinggung soal dampak pemekaran provinsi di Papua terhadap pendapatan asli daerah, Setyo katakan masih akan mengkaji undang-undang Daerah Otonom Baru (DOB).
“Yang pasti ada perubahan pada PAD kita tetapi kita lihat dasar hukum dari UU DOB dan kapan berlakunya,” tegasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi Papua Ridwan Rumasukun mengatakan otonomi daerah harus didukung dengan peningkatan kemampuan fiskal daerah. Dimana Pemerintah Daerah didorong terus mengoptimalkan PAD agar kemampuan fiskal daerah meningkat.
- Tag :
- Freeport Indonesia,
- PAD Papua,
- Setyo Wahyudi
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis