PT United Tractor Site Freeport Luluskan 23 Siswa ‘Papuan Bright Program’ Angkatan I

Foto bersama usia pelaksanaan wisuda lulusan Papuan Bright Program yang digelar oleh PT United Tractors Site Freeport Indonesia.( Foto: Mujiono/Seputarpapua)
Foto bersama usia pelaksanaan wisuda lulusan Papuan Bright Program yang digelar oleh PT United Tractors Site Freeport Indonesia.( Foto: Mujiono/Seputarpapua)

TIMIKA | PT United Tractors (UT) Timika Site Freeport mewisuda 23 siswa ‘Papuan Bright Program’ angkatan I.

Prosesi wisuda dipusatkan di Hotel Horison Diana Timika, Jumat (10/3/2023) ditandai dengan penyematan topi dan pemberian sertifikat, oleh Site Manager UT Timika Site Freeport, Tito Hayyu Abdillah Nugroho dan Direktur Utama UT School Head Office, Mohammad Hamdan Aziz.

Acara wisuda juga dihadiri Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Setda Mimika, Ignatius Eddy Santoso, perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemkab Mimika, perwakilan kepala SMK, dan orang tua siswa.

‘Papua Bright Program’ merupakan program corporate social responsibility (CSR) dari PT United Tractors yang bernama ‘UT Future’ yang bekerjasama dengan ‘UTSchool’. Tujuan program ini adalah mengembangkan dan meningkatkan kualitas SDM generasi muda bangsa. UT School didirikan sejak tahun 2008, dan saat ini sudah ada 23 titik di seluruh Indonesia.

Site Manager PT United Tractors Timika Site Freeport, Tito Hayyu Abdillah Nugroho mengatakan, UT Future merupakan pelaksanaan salah satu visi dan misi PT United Tractors, yakni mencerdaskan anak bangsa. Karenanya, PT United Tractors yang keberadaannya dari Sabang sampai Merauke terus berkontribusi dengan masyarakat sekitar. Tentunya dalam pelaksanaannya bekerjasama dengan pemerintah daerah, dalam hal ini Pemkab Mimika.

“UT School di Timika ini merupakan ke 21. Untuk di Papua tadinya hanya 2, yakni di Sorong dan Jayapura. Namun kami rasa Timika sangat potensial, terlebih di sini ada perusahaan tambang besar PT Freeport Indonesia, maka kami buka UT School dan sekarang ini diwisuda adalah angkatan I,” katanya.

Ia menjelaskan, awal UT School didirikan di Timika, awalnya pihaknya mengajukan 10 anak untuk dididik, karena keterbatasan ruang kelas. Namun karena animo pendaftar cukup tinggi, yakni sampai 600 anak, maka pihaknya mengajukan ke pusat untuk penambahan kuota dan disetujui 23 siswa.

“23 siswa itu, 14 orang dididik dan dilatih di Timika, sementara untuk 9 orang di Jayapura. Ini dilakukan karena keterbasan tadi (ruang kelas),” ujarnya.

Suasana wisuda lulusan Papua Bright Program yang digelar oleh PT United Tractors Site Freeport Indonesia. ( Foto Mujiono/Seputarpapua)

Program UT School dilakukan selama enam bulan. Satu bulan bulan proses belajar dilakukan di dalam kelas dan lima bulan di lapangan. Selama pelaksanaan pihaknya memberikan materi-materi yang menunjang. Tidak hanya materi teknikndan kesadaran budaya K3, tetapi juga membekal karakter, sikap, dan mental sebagai bekal di dunia kerja.

“Pintar saja, tapi kalau sikap dan sifat jelek maka itu tidak ada gunanya. Karenanya, dalam UT School ini para siswa diberikan pembinaan mental dan latihan fisik (Bintalsik) bekerjasama dengan Yonif 754 Eme Neme Kangasi untuk membentuk karakter,” kata Tito.

Sedangkan untuk materi di dalam ruangan, pihaknya mendatangkan instruktur dari pusat dan melakukan on job training (OJT) di workshop UT. Siswa diberikan ketrampilan yang benar-benar sesuai dengan keadaan lapangan. Tujuannya, agar siswa siap apabila masuk di dunia kerja.

“Enam bulan memang singkat, karenanya kami terus melakukan evaluasi untuk lebih baik. Apalagi di wilayah timur ini diistemawakan, khususnya untuk pembangunan sumber daya manusia. Karenanya, kami perlu masukan dari stakeholder lainnya,” tuturnya.

Advertisements

Ia menambahkan, program UT School tidak ada ikatan kontrak, tetapi hanya memberikan pembekalan agar para siswa siap masuk dunia kerja. Namun itu kembali lagi tergantung dari kesiapan mereka sendiri. Tetapi, 98 persen lulusan UT School terserap di perusahaan-perusahaan.

“Jadi kami tidak membatasi harus melamar di UT. Tapi kalau ada perusahaan lain yang manarik dipersilahkan. Hal ini dilakukan karena lulusan UT School tidak terikat kontrak atau ikatan dinas,” jelasnya.

Sementara Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Sekda Mimika, Ignatius Eddy Santoso mengatakan, era globalisasi ini, kehidupan moderen akan semakin kompleks. Masyarakat semakin terbuka dan tingkat kompetisi semakin tajam. Karenanya, tingkat kesadaran akan terus belajar juga harus ditingkatkan, termasuk memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan serta harus selalu memperbaiki mutu diri.

Advertisements

Karenanya, pemerintah daerah selalu menyambut baik keberadaan lembaga pendidikan. Ia mengajak seluruh jajaran dunia pendidikan untuk terus meningkatkan mutu, agar para ulusannya mampu berkompetisi dengan ternaga terdidik dari luar.

“Kepada PT UT site Freeport diharapkan untuk terus berupaya meningkatkan dan mengembangan pendidikan yang sudah ada, dan terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan,” katanya.

Sedangkan perwakilan dari Manager External Communications dan SDGs PT Freeport Indonesia, Kerry Yarangga mengatakan, PT Freeport Indonesia memiliki program pengembangan kualitas sumber daya manusia generasi bangsa, yakni melalui Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN). Program tersebut bentuk komitmen dari perusahaan untuk ikut serta dalam peningkatan kualitas SDM, khususnya anak asli Papua.

Advertisements

Selain itu, PT Freeport Indonesia juga sangat mendukung privatisasi dan kontraktor untuk bisa memiliki dan melaksanakan program peningkatkan kualitas sumber daya manusia.

“Kepada adik-adik yang sudah lulus untuk terus belajar, agar bisa mengembangkan dan meningkatkan kualitas diri. Terutama dalam pengembangan karakteristik dan sikap, karena ini penting digunakan di dunia industri,” tuturnya.

Sementara Ferkaul Valentino Nawipa, salah satu siswa mengucapkan terimakasih atas pelaksanaan program ini.

“Terimakasih sudah diberikan kesempatan untuk mengikuti program ini. Melalui program ini, saya banyak belajar terutama pembentukan karakter, disiplin, dan mental. Pengalaman ini akan saya jadikan modal untuk terjun di dunia industri,” tuturnya.(Adv)

Advertisements

 

penulis : Mujiono

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan