Stok Hewan Kurban di Mimika Jelang Idul Adha Mencukupi

Ilustrasi
Ilustrasi (Foto: Dok Seputarpapua)

TIMIKA | Ketersediaan hewan kurban jelang Hari Raya Idul Adha 1444 H, di Kabupaten Mimika dipastikan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika Sabelina Fitriani, mencukupi.

Sabelina menyampaikan ada tiga jenis hewan kurban yang disiapkan jelang Idul Adha yakni sapi, kambing, dan domba.

“Ketersediaan hewan kurban untuk tahun ini kurang lebih sapi ada 525 ekor, kambing 284 ekor, dan domba 38 ekor,” katanya saat ditemui di Kantor Pusat Pemerintahan SP3, Senin (26/6/2023).

Sabelina melanjutkan, dari 525 sapi tersebut sebanyak 374 sapi didatangkan dari Maluku. Sedangkan prediksi pemotongan sapi kurban sebanyak 400 ekor, pemotongan kambing 250 ekor dan domba sekitar 25 ekor.

Seluruh hewan kurban telah dilakukan pemeriksaan antemortem (sebelum pemotongan), dan akan dilakukan pemeriksaan postmortem (sesudah pemotongan).

“Jadi beberapa hari ini kita sudah melakukan pemeriksaan antemortem, kondisinya (hewan kurban) baik memang ada beberapa yang kondisinya cacat seperti patah tulang, kemudian ada yang tidak layak tapi saya belum dapat datanya,” ucapnya.

Untuk pemeriksaan postmortem pada hewan kurban, Sabelina menuturkan akan dilakukan setelah Salat Idul Adha.

“Kemudian pemeriksaan postmortem itu sesaat sesudah Salat Idul Adha selama tiga hari dari Kamis sampai Sabtu. Itu akan dilakukan pemeriksaan oleh Dinas Peternakan. Akan dicek organ dalam bagaimana dagingnya, apakah sudah sesuai sebelum dan sesudah periksa karena pasti ada korelasinya kalau sebelum dipotong dia (hewan kurban) sehat seharusnya setelah pemotongan dia sehat, bagus dagingnya,” jelasnya.

Hewan kurban yang dikirim dari luar Timika, jelas Sabelina telah dilakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium sehingga dipastikan sehat.

“Dari Maluku persyaratannya memang ketat, karena kita syaratkan harus bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMU) dan di cek di Lab pusat Veteriner Farma Surabaya. Dan pengujian berevolusi tetap (melalui) SOP pengujiannya di balai besar veteriner Marros. Setelah hasil ujinya keluar, dinas keluarkan surat rekomendasi kemudian membuat surat pengantar ke provinsi untuk dikeluarkan rekomendasi dari provinsi. Memang tidak mudah mendatangkan ternak karena melalui prosedur yang cukup ketat. Selain pemeriksaan fisik ada pemeriksaan laboratorium dan sudah kita lakukan semua sehingga sapi yang masuk tidak berdampak kepada sapi lokal,” pungkasnya.

penulis : Charlan Biru
editor : Aditra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan