YPMAK Tahun ini Berhentikan Pendanaan 117 Peserta Program Beasiswa

Wakil Direktur Program dan Evaluasi YPMAK didampingi pengurus usai melakukan jumpa pers. (Foto: Mujiono/Seputarpapua)
Wakil Direktur Program dan Evaluasi YPMAK didampingi pengurus usai melakukan jumpa pers. (Foto: Mujiono/Seputarpapua)

TIMIKA | Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia pada tahun ini akan menghentikan sebanyak 117 anak peserta program beasiswa.

Wakil Direktur Program dan Evaluasi YPMAK, Ihfa Karupukaro mengatakan, dari hasil monitoring dan evaluasi (monev) yang dilakukan Divisi Program Pendidikan bahwa, terdapat 159 anak tahun 2023 ini yang lulus dan juga diberhentikan.

Untuk yang lulus tahun ada sebanyak 42 anak, terdiri dari 18 anak lulus pada periode Januari-Juni 2023. Kemudian ada juga yang akan lulus pada periode Juli-Desember 2023 sebanyak 24 anak.

“Sementara untuk yang diberhentikan sebanyak 117 anak. Dengan rincian untuk periode Juni 2023 sebanyak 29 anak. Sedangkan untuk periode Desember 2023 sebanyak 88 anak,” ,” kata Ihfa dalam jumpa pers yang digelar di Kantor YPMAK, Jalan Yos Sudarso, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Jumat (23/6/2023).

Kata Ihfa, yang dimaksud diberhentikan adalah bukan kuliahnya, melainkan pendanaan sebagai peserta beasiswa YPMAK. Pemberhentian sesuai dengan pedoman peserta beasiswa YPMAK bahwa waktu studi ditempuh selama 5 tahun.

Pedoman beasiswa ini sendiri sudah berlaku mulai dari Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK), bukan pada saat sudah menjadi YPMAK.

“Dengan demikian baik masih LPMAK maupun sekarang YPMAK, pedoman penerimaan beasiswa itu sudah ada. Anak-anak yang kuliah itu di masa LPMAK dan sudah tandatangan kontrak,” jelasnya.

Lanjut Ihfa, pemberhentian ini bukan keinginan YPMAK, tetapi dari para peserta program beasiswa tidak mengikuti aturan yang berlaku.

“Jelas sudah bahwa adanya pemberhentian ini menunjukkan anak-anak peserta progam beasiswa tidak serius untuk mengikuti studi atau kuliah. Dan ingat, kami hanya menghentikan kepesertaan program beasiswa, bukan kuliah. Sehingga kedepan untuk biaya perkuliahan ditanggung oleh orangtua mereka atau dengan kata lain secara pribadi,” jelasnya.

Selain itu, dengan adanya ketegasan terhadap masa studi 5 tahun untuk peserta program beasiswa,YPMAK memberikan kesempatan pada lainnya untuk mendapatkan kesempatan (beasiswa) yang sama. Karena itu kesempatan ini harus betul-betul dapat dimanfaatkan secara baik.

Dngan adanya kelulusan dan pemberhentian tersebut, ada kekosong kepesertaan, sehingga YPMAK akan kembali melakukan perekrutan yang kemungkinan akan dilakukan pada akhir Agustus 2023.

“Kami akan rekrut peserta lagi karena ada kekosongan. Tapi untuk jumlahnya, berdasarkan kuota yang ada. Dalam arti untuk kepesertaan program beasiswa ini YPMAK diberikan kuota 3000 anak, mulai SD, SMP, SMA, sampai perguruan tinggi,” terangnya.

Advertisements

Mengikuti perkembangan saat ini, kata Ifha, kedepan peserta program beasiswa disarankan memilih jurusan teknik atau kedinasan yang memiliki peluang kerja yang lebih banyak. “Yang dimaksud dengan jurusan kedinasan itu seperti kedokteran, perawat, maupun guru. Jurusan-jurusan tersebut, memang saat ini dibutuhkan di Mimika,” ujarnya.

Sementara Deputi Monitoring dan Evaluasi YPMAK, Kris Ukago menambahkan kalau pemberhentian pendanaan terhadap peserta program beasiswa YPMAK ini tidak serta merta. Tetapi dilakukan berdasarkan pedoman yang ada, bahwa peserta yang melebihi 5 tahun waktu studi akan dihentikan.

“Selain itu, 6 bulan sebelum pemberhentian kami sudah menyampaikan surat pemberitahuan. Tujuannya, agar mereka bisa dan harus berpikir untuk membiayai kuliahnya secara pribadi kalau mau melanjutkan,” tegasnya.

Advertisements

Sedangkan Staf Ahli Ketua Pengurus YPMAK, Onny Wiranda juga menambahkan, pemberhentian terhadap peserta program beasiswa YPMAK sudah lama dilakukan, dan ini bukan lagi hal yang baru. Dimana setiap semester disebutkan ada yang dihentikan, apakah 1, 2, maupun 10 anak.

Saat ini jumlahnya cukup banyak karena akumulasi dari anak-anak yang mulai kuliah pada tahun 2017-2018.

“Ini bukan hal baru, karena sudah ada sejak LPMAK,” pungkasnya.

penulis : Mujiono
editor : Saldi Hermanto

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan