13 Oknum TNI Diindikasi Terlibat Kasus Penyiksaan Warga Papua

Brigjen TNI Kristomei Sianturi, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad). (Foto: Capture Youtube Puspen TNI)
Brigjen TNI Kristomei Sianturi, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad). (Foto: Capture Youtube Puspen TNI)

TIMIKA | Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan bahwa, ada indikasi 13 orang anggota TNI terlibat dalam kasus video viral penyiksaan terhadap warga Papua di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.

Hal ini diungkapkan dalam konferensi pers oleh Pusat Penerangan TNI (Puspen TNI), Senin (25/3/2024) yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Puspen TNI didampingi Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Dr. Nugraha Gumilar dan Pangdam XVII/Cendrawasih, Mayjen Izak Pangemanan.

Brigjen Kristomei memaparkan, tim investigasi yang dibentuk TNI masih bekerja hingga kini, dan dalam prosesnya, terdapat 42 orang diperiksa sebagai saksi.

“Dari 42 prajurit tadi, ditemukan indikasi ada 13 prajurit yang benar-benar melakukan tindakan kekerasan,” ungkapnya.

Adanya indikasi itu, Pangdam Cenderawasih pun mengeluarkan surat penahanan sementara terhadap 13 prajurit TNI yang diduga terlibat tindak kekerasan tersebut.

“Nanti (13 orang) dari Batalyon 300 ini akan ditahan di instalasi tahanan militer (dengan) maximum security (tingkat keamanan maksimal) di Pomdam III/Siliwangi hingga ada penetapan sebagai tersangka,” tuturnya.

Ia menegaskan, TNI AD akan terus melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap prajurit yang bertugas di Papua, agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Kamis, 21 Maret 2024, beredar luas di masyarakat melalui media sosial potongan video dan foto penyiksaan seorang warga Papua yang diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI dengan durasi 16 dan 29 detik.

Dalam video pertama berdurasi 16 detik, terlihat seorang masyarakat warga asli Papua dimasukkan ke dalam tong/drum berisi air dengan kedua tangan terikat ke belakang. Kemudian, berkali-kali seorang pria berambut cepak dan beberapa rekannya memukul pria yang diikat itu di bagian kepala.

Selanjutnya, dalam video kedua yang berdurasi 29 detik, aksi lebih kejam dilakukan. Terlihat pria yang diikat itu kembali disiksa, kali ini menggunakan senjata tajam yang sengaja digoreskan ke punggung korban secara perlahan-lahan.

Pria yang disiksa itu pun terlihat gemetar saat senjata tajam digoreskan ke kulit punggungnya.

penulis : Fachruddin Aji
editor : Saldi Hermanto

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan