Begini Kronologi Pesawat Smart Air PK-SNJ Tergelincir di Bandara Aminggaru Ilaga

TIMIKA | Kecelakaan pesawat Smart Air PK-SNJ di Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Senin (5/2/2024) pagi, menurut kepolisian disebabkan rem ban pesawat mengalami kerusakan atau blong.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo dalam keterangannya mengatakan, pesawat yang dipiloti Captain Pilot Ilman A dan Co Pilot Ilham itu, membawa belasan penumpang yaitu dr. Yofri (L), Putu (L), Obet Kariota (L), Melinus Tabuni (L), Erina Murib (P), Denius (L), Yulius (L), Irince (P), Melince (P), Weta (L), Julinus (L) dan Kior (L).

Selain itu, pesawat juga membawa muatan kargo dengan berat kurang lebih 260 kg.

Kabid Humas memastikan bahwa 12 penumpang pesawat termasuk pilot dan co-pilot selamat dari insiden tersebut.

Sementara Kapolres Puncak, Kompol I Nyoman Punia mengakui bahwa cuaca di wilayah Kabupaten Puncak beberapa hari terakhir cukup ekstrem. Tetapi, kata dia, pada saat pesawat Smart Air PK-SNJ take off (terbang) dari Bandara Mozes Kilangin Timika hingga Bandara Aminggaru Ilaga, cuaca tampak baik.

I Nyoman menerangkan, kecelakaan ini terjadi saat pesawat yang telah mendarat hendak menuju parkiran pesawat (Apron) di Bandara Aminggaru.

“Kejadian tragis ini bermula saat pesawat menuju apron, mengalami kegagalan rem pada roda belakang sebelah kanan. Akibatnya, pesawat secara spontan belok ke kiri, keluar dari jalur runway, menabrak pagar bandara dan sebagian pesawat mengeluarkan asap,” terang Kompol I Nyoman Punia dalam keterangan Humas Polda Papua.

Pada saat kejadian, warga dan aparat keamanan setempat langsung berlarian menuju pesawat dan membantu mengevakuasi para penumpang dan awak pesawat.

Hingga kini situasi di Bandara Aminggaru Ilaga dalam keadaan aman, aktivitas penerbangan juga berjalan lancar.

Kapolres menegaskan akan melakukan koordinasi bersama pihak maskapai dan pihak terkait untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya guna mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.

penulis : Anya Fatma

editor : Saldi Hermanto