TIMIKA | Santai, percaya diri dan tak ada keraguan. Rosdiana Ongan menancapkan jarum suntik berisi 0,5 cc dosis vaksin Covid-19 ke lengan belasan pejabat di Mimika.
Rosdiana Ongan, adalah seorang Bidan yang menjadi vaksinator tunggal dalam kegiatan vaksinasi Covid-19 perdana di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Jumat 22 Januari 2021.
Koordinator Imunisasi di Puskesmas Jile Yale ini mengakui tidak ada sesuatu yang berbeda dari vaksinasi Covid-19 dengan kesehariannya menyuntik bayi atau balita.
“Bedanya, kalau kita di lapangan itu sama bayi dan balita. Sedangkan ini sama pejabat. Tapi teknik penyuntikannya sama saja,” katanya kepada Seputarpapua usai vaksinasi Covid-19.
“Bedanya juga, kalau ini setelah disuntik kita tidak dengar tangis, kalau ke balita itu pasti dengar tangis,” canda Bidan Rosdiana sambil tertawa.
Meski mengatakan sama sekali tak grogi menyuntikkan vaksin ke tangan para pejabat, Rosdiana mengakui awalnya memang ada sedikit kekhawatiran adanya KIPI.
KIPI adalah semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi, menjadi perhatian jika diduga berhubungan dengan imunisasi atau pun vaksinasi.
Namun, dalam petunjuk teknis (Juknis) vaksinasi Covid-19 disebutkan bahwa secara umum, vaksin tidak menimbulkan reaksi pada tubuh. Apabila terjadi, hanya menimbulkan reaksi ringan.
“Ini vaksinasi Covid-19 pertama kali dilakukan jadi awalnya agak takut. Bukan takut menyuntik, tapi takut kalau misalnya ada KIPI. Tapi kalau dilakukan dengan teknik yang benar, alhamdulillah aman,” katanya.
Menurut dia, vaksin Covid-19 ini merupakan single dose atau dosis tunggal. Satu botol memuat dosis vaksin yang hanya untuk satu orang atau sekali penyuntikan.
Satu botol vaksin Covid-19 buatan perusahaan bioteknologi asal China Sinovac Biotech Ltd berisi 0,5 cc. Vaksin ini disuntikkan dengan teknik intramuskular di lengan kiri.
“Sebenarnya hampir sama dengan penyuntikan faksinasi pada umumnya. Cuma vaksin Covid-19 ini kita lakukan secara I’M (intramuskular) dan dia harus masuk ke dalam otot,” kata Bidan Rosdiana.
Adapun sedianya 17 tokoh dan pejabat publik di Mimika yang dijadwalkan menerima vaksin perdana, namun hanya 14 di antaranya yang dinyatakan memenuhi kriteria.
Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Yohanis Kapiyau, Letkol Pnb. Suronno menjadi orang pertama yang menerima vaksin Covid-19 perdana
Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob bahkan duakali melakukan pemeriksaan kesehatan, namun tetap tidak lolos screening karena mengalami hipertensi.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis