Dilatih dari Nol, Papua Football Academy Dihuni Tiga Penjaga Gawang

JAYAPURA | Pencarian bakat Papua Football Academy (PFA) yang disponsori PT Freeport Indonesia dan bermarkas di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah telah merampungkan 30 nama siswa angkatan kedua tahun 2023 ini. Dari 30 anak tersebut, terdapat tiga pemain berposisi sebagai penjaga gawang.

Direktur Teknik PFA, Wolfgang Pikal kepada sejumlah awak media usai seleksi terakhir di Stadion Mandala, Kota Jayapura belum lama ini, mengatakan 30 siswa itu langsung diboyong ke markas mereka di Mimika Sport Complex (MSC), namun masih melihat kembali catatan medis dari tiap pemain.

“Untuk posisi kiper sementara kita punya tiga nama yang akan kita bawa ke PFA kelahiran 2010,” kata Direktur Teknik PFA, Wolfgang Pikal, Senin (26/6/2023).

Pria kelahiran Austria ini mengaku kesulitan mendapatkan pemain berposisi penjaga gawang, lantaran pemain di tanah Papua cenderung lebih banyak menginginkan jadi striker atau penyerang.

“Memang di Papua ini kesulitannya mencari kiper karena menurut saya belum ada kiper yang menjadi ikon dan motivator bagi mereka. Semua mau jadi striker seperti Boaz Solossa,” ujarnya.

Sementara pelatih kiper PFA, Mohammad Irsadul Anam juga mengatakan hal yang sama, namun PFA menjadikannya sebagai tantangan baru dalam mencari, membina untuk pemain berposisi sebagai penjaga gawang.

“Di daerah lain atau tim-tim lain itu punya potensi, tapi kita lihat di Papua ini sangat jarang sekali. Tapi ini tantangan bagi kita tim pelatih, tantangan bagi PFA untuk pemain berposisi sebagai kiper atau penjaga gawang,” ujarnya.

Anam membeberkan tiga penjaga gawang PFA angkatan pertama akan ditempa dari nol, karena belum memahami betul dasar untuk menjadi penjaga gawang.

“Mereka awalnya tidak bisa loncat dan terbang. Benar-benar dari nol. Mereka cuma tahu jatuh dan berdiri saja, tanpa tahu bagaimana menempatkan posisi untuk menghalau bola dan seperti apa mereka bersikap saat timnya menyerang dan bertahan,” pungkasnya.