NABIRE | Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk menanggapi aksi demonstrasi yang digelar ratusan mahasiswa berasal dari Intan Jaya di Kantor Bandar Udara Nabire, Provinsi Papua Tengah. Mereka menuntut harga tiket penerbangan Nabire-Intan Jaya diturunkan.
Ribka Haluk menyampaikan dirinya akan memanggil Penjabat Bupati Intan Jaya Apolos Bagau, Anggota DPRD Intan Jaya dan pihak maskapai, serta Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua Tengah, Zakarias Frans Marey.
“Terkait dengan Kabupaten Intan Jaya, yakni terjadinya inflasi, saya akan memanggil Penjabat Bupati Intan Jaya, DPRD Intan Jaya, maskapai penerbangan dan Dinas Perhubungan Provinsi Papua Tengah. Nanti saya akan meminta mereka paparkan apa yang menjadi penyebab terjadinya kenaikan inflasi, terlebih tingginya harga tiket penerbangan,” kata Ribka Haluk, Kamis (12/10/2023).
Ia menyampaikan saat ini belum bisa mengetahui imbas dari tingginya harga tiket penerbangan ke Intan Jaya. Hanya saja diketahui dari adanya mahasiswa melakukan aksi demonstrasi yang meminta harga tiket penerbangan Nabire-Intan Jaya diturunkan.
“Ya, saya hari ini mengetahui ada aksi demonstrasi di media bahwa kemarin adik-adik mahasiswa melakukan aksi demonstrasi di Kantor Perhubungan Bandara Nabire, tentu ini perlu kita sikapi, walau aksi unjuk rasa bukan dilakukan di Kantor Provinsi Papua Tengah,” tegasnya.
Ribka menegaskan, mengenai inflasi, pihaknya telah membentuk Satgas Penanganan Inflasi begitu mengetahui terjadinya kenaikan harga tiket atau barang-barang di daerah. Tentu kata dia, pemerintah harus segera hadir untuk mencari solusinya.
“Pastinya saya ingin permasalahan ini segera diatasi, tidak boleh berlarut-larut. Jangan sampai masyarakat susah baru kita hadir, itu tidak boleh dilakukan,” ujarnya.
Terkait adanya ancaman mahasiswa tentang rencana menduduki bandara dan melakukan boikot penerbangan ke Intan Jaya, Ribka Haluk meminta agar hal itu tidak dilakukan.
“Kami belum tahu motif adik-adik (mahasiswa) ini kenapa harus melakukan demo di bandara dan apakah benar inflasi terjadi di Intan Jaya atau kenapa harga tiket itu bisa tinggi, saya belum mengetahuinya. Makanya saya perlu memanggil semua pihak,” katanya.
“Saya sendiri sudah dengar dan mengetahuinya, sehingga saya akan berusaha untuk menyelesaikan permasalahan ini. Kedepan tidak usah lagi demo, cukup datang dan sampaikan masalahnya, kami pemerintah terbuka untuk siapa saja,” tandasnya.
Ratusan mahasiswa asal Intan Jaya dari 17 kota studi yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Asal Intan Jaya Se-Indonesia, sebelumnya mendatangi Kantor Bandar Udara Nabire, Papua Tengah, pada Rabu 11 Oktober 2023.
Mereka menuntut agar pemerintah segera menurunkan harga tiket penerbangan Nabire-Intan Jaya yang melambung tinggi, mencapai Rp4 juta. Hal itu juga disinyalir mengakibatkan harga bahan pokok di Intan Jaya menjadi naik.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis