Perbakin Cabang Timika Gelar Kejuaraan Menembak Standar Nasional Peringati HUT RI

TIMIKA | Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Cabang Timika menggelar kejuaraan menembak Perbakin Cup V. Kejuaraan digelar dalam rangka memperingati HUT RI ke 78.

Lomba dipusatkan di lapangan tembak senapan angin SP 4, Jalur 7, Distrik Wania, Mimika, Papua Tengah digelar selama 2 hari, yakni 19-20 Agustus 2023.

Sekretaris Perbakin Cabang Timika, Ali Soetrisno Z.A mengatakan, kejuaraan menembak ini sudah ke 5 kali digelar. Aturan yang dilakukan berstandar nasiona, berbeda dengan sebelumnya hanya aturan daerah. Tujuannya untuk mendapatkan bibit berkualitas untuk diturunkan dalam iven-iven kejuaraan nasional dan membawa nama Mimika. Dengan standar nasional pesertanya tidak banyak seperti sebelumnya dan banyak yang mundur dengan alasan regulasi yang diterapkan sehingga tidak mampu. Karenanya peserta yang ikut memang siap dengan aturan yang diterapkan.

“Perbedaan standar daerah nasional. Kalau daerah hanya bermain dengan aturan umum saja. Tetapi kalau kelas nasional ada ketentuan yang harus dipatuhi. Sehingga kalau terpilih mewakili dalam Iven berikutnya, apakah itu Kejurda maupun PON mereka sudah siap dengan aturan yang ada,” kata Ali saat ditemui di tempat kejuaraan, Sabtu (19/8/2023).

Kata dia, aturan kejuaraan menembak sekarang mengacu pada WRABF. Itu merupakan aturan menembak dengan posisi bersandar dan ada poin yang harus dipenuhi, yakni dengan standar terendah 470 poin dengan 50 kali tembakan.

Sekarang ada 75 orang peserta dengan kategori benchrest 25 meter PCP dan 41 meter Monte. Dalam kejuaraan ini memperebutkan 3 pemenang untuk masing-masing kategori

“75 orang ini dari club-club dibawah Perbakin, yakni Noken Shooting Hunting Club, Paniki Hunting Shooting Club, dan Timika Hunting Club,” tuturnya.

Melalui kejuaraan ini, ia berharap bisa mendapatkan atlit yang bagus. Apalagi Perbakin Cabang Timika ini sangat kekurangan atlit, sehingga dengan Iven ini bisa menjaring atlit berkualitas.

“Kalau di luar Timika banyak yang ikut TNI-Polri. Sementara di Timika hanya masyarakat sipil, sehingga sangat kekurangan atlit yang membuat tidak semua kelas menembak bisa diikuti,” ujarnya.

penulis : Mujiono