Pokja Kampung Atuka 2024 Dibentuk, Jembatan dan Pom Mini sudah Dikerjakan

TIMIKA, Seputarpapua.com | Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) kembali membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Program Kampung 2024.

Pembentukan pokja oleh yayasan pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) ini, dilakukan di Kampung Atuka, Distrik Mimika Tengah, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah pada Sabtu, 8 Juni 2024 dihadiri aparat kampung, masyarakat, dan Badan Musyawarah Kampung (Bamuskam).

Staf Divisi Ekonomi YPMAK, Dwi Iksan Kanang menyebut, pembentukan pokja kampung tahun 2024 ini dikarenakan pengurus periode sebelumnya telah berakhir pada Desember 2023, sehingga dilakukan pembentukan ulang untuk memilih pengurus pokja kampung 2024.

“Pembentukan pokja kampung ini diserahkan kepada masyarakat, dalam arti masyarakat yang melakukan pemilihan, apakah tetap mempertahankan yang lama atau dilakukan pemilihan baru,” jelasnya.

Iksan pun menekankan kepada ketua tim pokja kampung periode sebelumnya untuk segera melaporkan hasil kerja yang telah dilakukan.

“Laporan pertanggungjawaban harus dilaporkan, agar pengurus baru nanti bisa bekerja,” katanya.

Sementara Ketua Pokja Kampung Atuka, Blasius Temekaopea mengatakan pelaksanaan kegiatan pokja kampung periode 2023 terdapat banyak hal dihadapi. Namun, dengan komunikasi dan koordinasi yang baik bersama masyarakat akhirnya program-program bisa dilakukan dengan baik.

Seperti misalnya, pekerjaan yang dilakukan oleh pengurus lama yakni jembatan dan pengadaan 3 unit pom mini untuk keperluan masyarakat.

“Dari kondisi tersebut, saya harapkan semua pelaksanaan program kampung untuk dikolaborasikan dengan pemerintah kampung dan masyarakat, sehingga tidak terjadi tumpang tindih,” katanya.

Kepala Urusan Pemerintahan Kampung Atuka, Dominikus Karel Widodo menambahkan, dalam pembentukan pengurus pokja yang baru untuk tidak melihat dari sisi usia, sebab ia menyakini semua yang ada di kampung bisa melaksanakan pekerjaan yang ada.

Namun, hal terpenting adalah pengurus pokja kampung yang baru, harus dapat diterima dengan baik oleh masyarakat sehingga program yang sudah direncanakan bersama bisa berjalan dengan baik demi kepentingan pembangunan dan perekonomian di Kampung Atuka.

“Setidaknya program dapat dijalankan dan dimanfaatkan dengan baik, sehingga ada perubahan di kampung. Banyak program belum dijalankan dengan baik. Karena banyak program yang belum dijalankan secara baik,” tuturnya.