Polda Papua Siap Kawal Distribusi Bantuan, Kapolda Minta Pemkab dan Para Tokoh Ikut Berkontribusi

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri didampingi Kapolres Jayawijaya (kanan belakang) dan Kabid Propam Polda Papua (kiri belakang). (Foto: Dok Humas Polda Papua)
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri didampingi Kapolres Jayawijaya (kanan belakang) dan Kabid Propam Polda Papua (kiri belakang). (Foto: Dok Humas Polda Papua)

JAYAPURA | Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Polisi Mathius Fakhiri Fakhiri menegaskan bahwa pihaknya siap mengawal penyaluran bantuan kemanusian dari pemerintah untuk warga yang terdampak bencana kekeringan pada beberapa distrik di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah sejak Mei 2023.

Menurutnya, jika bantuan belum dapat disalurkan ke distrik yang terdampak, Polda Papua siap membantu memobilisasi warga terdampak untuk datang langsung ke distrik terdekat agar bisa mengambil bantuan kemanusiaan itu.

“Yang pasti kami siap mengawal, tapi kami juga meminta para pemangku kepentingan untuk bisa memfilter masyarakat saat mengambil bantuan. Ya, ini untuk menghindari penyusup yang ingin mengambil bantuan bahan pokok dan akhirnya terjadi persoalan baru,” kata Fakhiri di Kota Jayapura, Papua, Kamis (27/7/2023).

Bahkan Kapolda pun meminta seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Puncak untuk ikut berkontribusi membantu pendistribusian bantuan kemanusiaan tersebut.

Kata Fakhiri, peran pemerintah daerah, tokoh agama, dan tokoh masyarakat sangat penting, karena bisa mencegah gangguan keamanan dalam pendistribusian bantuan.

“Jadi saya sangat berharap seluruh pemangku kepentingan di Puncak, baik pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan tokoh agama ikut berkontribusi. Ini supaya bantuan yang disalurkan benar-benar sampai kepada warga yang membutuhkan,” tandasnya.

Sebelumnya, berdasarkan penyampaian pihak Kementerian Sosial (Kemensos) RI di Kabupaten Mimika, menyebutkan ada tiga distrik di Kabupaten Puncak dilanda bencana kekeringan ekstrim. Informasi awal hanya terdapat dua distrik.

Tiga distrik yang dilanda bencana kekeringan yaitu Distrik Agandugume, Distrik Lambewi dan Distrik Oneri.

Bahkan akibat kekeringan itu, di informasikan juga oleh masyarakat bahwa terdapat lima orang dari Distrik Agandugume dan Lambewi meninggal dunia.

“Dari hasil perjalanan kami ke Distrik Sinak, bencana ini telah menimbulkan lima korban jiwa, yaitu dua di Agandugume, satu orang dewasa dan satu anak, dan tiga di Lambewi, itu satu anak dua bayi,” ungkap Plt Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial (Kemensos) RI, Adrianus Alla, di Mimika, pada Rabu, 26 Juli 2023.

Menurut Adrianus, laporan atau informasi dari masyarakat belum bisa langsung dipastikan oleh pihaknya, apakah warga meninggal akibat dari bencana kekeringan yang terjadi.

“Kita tidak lihat langsung, itu informasi dari masyarakat. Ini suatu proses mungkin dalam perjalanan (ke Sinak), karena kurang gizi mereka sakit, akhirnya meninggal. Tapi kami harus respon cepat jangan sampai karena bencana ini,” terangnya.

Advertisements

 

penulis : Alley
editor : Saldi Hermanto

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan