Satgas Paniai: Edukasi Covid Masyarakat Tidak Bisa Instan

Tokoh Agama di Paniai, Pendeta Paulus Kayame sedang sosialisasikan tentang Covid-19 pada masyarakat. (Foto: Ist)
Tokoh Agama di Paniai, Pendeta Paulus Kayame sedang sosialisasikan tentang Covid-19 pada masyarakat. (Foto: Ist)

TIMIKA | Meskipun sudah berada di akhir tahun 2020, Indonesia dan masih banyak negara lain di belahan dunia ini masih belum terbebas dari Pandemi Covid-19. Penularan Covid-19 masih terus terjadi, tidak terkecuali di Papua.

Untuk mencegah penularan Covid-19, berbagai upaya dilakukan pemerintah dengan terus melakukan sosialisasi agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan.

Namun, merubah kesadaran dan kebiasaan masyarakat butuh usaha konsisten dan tidak bisa instan.

“Tidak gampang merubah kebiasaan masyarakat, harus perlahan-lahan. Masyarakat tidak patuh protokol kesehatan tidak hanya di Papua, di daerah lain juga sama,” ungkap Juru Bicara Satgas Covid Paniai, dr Laswan Siallagan saat dihubungi Seputarpapua.com, Senin (7/12)

Laswan mengungkapkan, karena sistem kekerabatan masyarakat Papua masih sangat tinggi, sehingga untuk mensosialisasikan dan mengajak warga mematuhi protokol kesehatan memang butuh waktu.

“Kita di Paniai ini sebetulnya tidak ada kesulitan untuk sosialisasi. Hanya saja kita harus memberi informasi pelan-pelan, tidak bisa paksa cepat. Yang penting promosi kesehatan harus konsisten,” ujarnya.

Laswan menjelaskan, salah satu langkah sosialisasi dengan memberikan contoh dan teladan kepada masyarakat. Terutama anggota Satgas Covid Paniai yang terus memberi contoh dengan memakai masker, sering cuci tangan menggunakan sabun di air mengalir dan menjaga jarak.

“Di masa AKB (Adaptasi Kebiasan Baru/New Normal) ini tim kita terus sosialisasikan 3M. Covid jalan, pekerjaan jalan, ekonomi harus jalan, jadi semua kegiatan berjalan dengan protokol kesehatan, baik pekerjaan di kantor, atau tempat ibadah,” ujarnya.

Laswan menambahkan, di Kabupaten Paniai, komulatif pasien Covid mencapai 23 orang yang dimulai sejak akhir September. Namun pasien Covid yang masih aktif dirawat hingga kini tinggal dua orang.

“Dari 23 orang tersebut, 20 orang dinyatakan sembuh, 1 orang meninggal (pasien komorbit dari Deyai). Yang aktif dirawat, satu orang isolasi mandiri dan satu orang dirawat fasilitas kesehatan,” pungkasnya.

 

Reporter: NIA
Editor: Misba Latuapo

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *