MERAUKE | Tahapan Pemilu 2024 di Provinsi Papua Selatan mengalami keterlambatan akibat gangguan jaringan internet yang terjadi selama dua pekan di wilayah Kabupaten Merauke dan sekitarnya.
Hal itu diutarakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Selatan, Theresia Mahuze yang ditemui wartawan di Kantor KPU Papua Selatan, Jalan Raya Mandala, Merauke, Jumat (19/1/2024).
Theresia menyebut, dampak dari gangguan internet yang terjadi di Merauke menyebabkan pekerjaan KPU Papua Selatan tersendat, karena hampir semua pekerjaan menggunakan aplikasi yang berbasis online.
“Semua kerja-kerja KPU ini kan menggunakan aplikasi, oleh karena itu butuh jaringan internet. Kalau jaringan internet gangguan, otomatis kami tidak bisa gunakan aplikasi, jadi kami kembali lagi ke manual,” katanya.
Ia memberikan contoh pada tahap penyampaian Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) yang menggunakan aplikasi Sistem Informasi Kampanye dan Dana Kampanye (Sikadeka). Untuk di Papua Selatan, dikarenakan jaringan internet mengalami gangguan sehingga KPU kembali bekerja secara manual.
“Ya, kalau manual pastinya terlambat,” ujarnya.
Menurutnya, penggunaan aplikasi Sikadeka dalam penyampaian LADK dapat mempermudah dan mempercepat kerja-kerja KPU Provinsi Papua Selatan selaku penyelenggara Pemilu 2024 di wilayah Anim Ha ini.
“Terkait dengan hal ini sudah kami koordinasikan ke KPU RI. Kebijakan dari sana bahwa khusus di Papua Selatan semua kembali manual. Kami juga berkoordinasi ke Pusdatin KPU RI terkait ada rencana pemasangan VSAT. Pemasangan ini juga harus mendatangkan teknisi,” terangnya.
Theresia berharap dalam waktu dekat VSAT bisa terpasang, sehingga pekerjaan terkait penyelenggaraan Pemilu 2024 bisa lancar seperti sediakala.
“Selama ini juga kita memaksimalkan sosialisasi pemilu melalui media sosial. Nah, dengan adanya gangguan jaringan itu, tentu KPU tidak maksimal menyampaikan itu,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis