TeachCast SATP Menuju Generasi Papua Multilingual, Ken: Ada Peserta Punya Kemampuan Bahasa Asing

Founder TeachCast, Kent Holiday. (Foto: Fachruddin Aji/Ssputarpapua)
Founder TeachCast, Kent Holiday. (Foto: Fachruddin Aji/Ssputarpapua)

TIMIKA | Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) yang berada di bawah naungan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme-Kamoro (YPMAK) selaku pengelola dana kemitraan dari PT Freeport Indonesia terus melakukan terobosan di dunia pendidikan terutama untuk mereka anak-anak asli Amungme-Kamoro dan lima suku kekerabatan lain.

Setelah berhasil menerapkan eco-edukasi atau pembelajaran berbasis lingkungan dan menerapkan memiliki kurikulum yang dikembangkan secara mandiri yakni Kurikulum Berbasis Kehidupan Kontekstual Papua, SATP juga terdaftar sebagai pelaksana kurikulum merdeka, mandiri, berbagi. Mereka memiliki terobosan lain berupa program belajar bahasa Inggris yakni TeachCast With Oxford.

Program yang dimulai pada Agustus dan diluncurkan pada November 2022 lalu ini adalah metode pembelajaran berbahasa Inggris yang dikembangkan oleh Oxford University Press, Inggris. Metode ini melatih kemampuan berbicara siswa melalui percakapan nirkabel (online) langsung dengan pengajar dari Amerika Serikat maupun Inggris.

Anak-anak Amungme dan Kamoro juga lima suku kekerabatan lain pun menjadi anak-anak multilingual, karena tidak hanya mengerti bahasa daerah dan Indonesia, tetapi juga Bahasa Inggris.

Founder TeachCast, Kent Holiday mengatakan sejauh ini perkembangan program yang digagasnya di SATP sudah luar biasa.

“Saya terakhir kali ke sini pada November lalu, anak-anak dan guru perkembangannya luar biasa, jika dilihat anak-anak sudah bisa berbicara Bahasa Inggris dengan baik,” katanya saat ditemui seputarpapua.com di SATP, Jumat 26 Mei 2023.

Ken bahkan menyebut anak-anak SATP berbicara Bahasa Inggris lebih baik dari anak-anak di Jakarta.

“Ada beberapa peserta didik di SATP ini yang punya berkah terkait kemampuan berbahasa asing, jadi mereka bisa berbahasa Inggris dengan sangat baik,” ungkapnya.

Ken mengatakan, kunci agar anak-anak cepat belajar bahasa Inggris ada banyak berlatih berbicara langsung dengan mereka yang bahasa ibunya bahasa Inggris.

“Di Indonenesia, bisa berbahasa Inggris sangatlah penting untuk 10 sampai 20 tahun kedepan, kenapa? Karena saat ini (ekonomi) Indonesia berkembang sangat pesat, saat ini Indonesia adalah kekuatan ekonomi nomor 8 di dunia,” ujarnya.

“Mungkin 20 tahun kedepan Indonesia bisa menjadi nomor 4 di Dunia,” ujarnya.

Menurut Ken bisa berbahasa Inggris sangatlah penting karena akan semakin banyak investor yang akan datang ke Indonesia.

Advertisements

“Akan banyak investasi yang akan masuk, kemudian akan banyak investor asing yang datang, dan umumnya mereka menggunakan bahasa Inggris, jadi seumpama (anak-anak) ingin bekerja di perushaan China, Jepang atau America yang ada di Indonesia, mereka harus bisa berbahasa Inggris,” papar Ken.

Selain soal bekerja Ken menekankan dalam dunia bisnis bahasa Inggris sangatlah penting, karena digunakan sebagai bahasa komunikasi utama.

Ken membeberkan meskipun anak-anak mendapatkan pembelajaran seperti matematika, ilmu pengetahuan alam maupun sosial, tetapi jika tidak bisa berbahasa Inggris maka mereka tidak bisa berinteraksi dengan orang-orang yang dari negara lain.

Advertisements

“Maka dari itu penting bagi mereka untuk bisa berbahas Inggris, jadi bisa berinteraksi dengan orang-orang dari negara lain, sehingga bisa mengembangkan ilmu atau bekerja di perusahaan asing,” jelasnya.

Ken menjelaskan agar anak-anak SATP cepat belajar berbahasa Inggris mereka setiap pekan mereka belajar dengan guru berkebangsaan Amerika melalui video conference.

“Kelasnya sejam setiap pekannya kemudian mereka (anak-anak SATP) juga dengan guru mereka di SATP menggunakan konten pembelajaran dari Oxford University Press, Inggris,” jelasnya.

Advertisements

“Pembelajaran yang diberikan seputar grammar dan vocabulary, dan ada tes juga, tetapi yang paling penting adalah bagaimana bisa berbincang menggunakan bahas Inggris,” lanjutnya.

Ken menambahkan selain pembelajaran yang diberikan, keberanian anak-anak SATP untuk berbicara menggunakan bahasa Inggris sangatlah penting. Anak-anak khususnya di SATP dan di Indonesia menurut Ken memiliki keberanian itu.

“Tidak hanya di Papua, tetapi di Indonesia secara umum anak-anaknya memiliki kemauan kuat untuk mencoba (berbahasa maupun berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris) meskipun mereka salah, di negara lain seperti Jepang dan Korea anak-anaknya ingin agar sempurna jadi mereka tidak memiliki keberaniam itu,” tutupnya.

Wakil Kepala Perwakilan YPL Bidang Sekolah dan Asrama, Oktavianus Vic Rori, mengatakan, program TeachCast with Oxford ini sudah dimulai sejak Agustus 2022 lalu dan akan berakhir pada 2027 nanti. Program kerja sama selama lima tahun ini, diikuti oleh siswa-siswi kelas 3-6 SD sampai 7-9 SMP.

Advertisements

“Dan program ini sangat baik bagi siswa-siswi SATP dalam mengahadapi tantangan globalisasi yang bergulir sangat cepat,” katanya.

Selain itu, program ini juga melengkapi dari sebelumnya. Dimana, SATP sudah mempunyai program kelas internasional. Dengan adanya program TeachCast, maka ini pembelajaran yang baru dengan kehadiran guru-guru dari Amerika.

“Ini kesempatan yang baik bagi anak-anak kami, karena bisa membentuk kepercayaan diri anak,” ujarnya.

penulis : Fachruddin Aji

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan