Tingkatkan Keprofesionalan dan Kemandirian, YPMAK Gelar Workshop Lanjutan Perubahan Organisasi

Suasana workshop lanjutan perubahan organisasi yang digelar YPMAK. (Foto: Mujiono/seputarpapua)
Suasana workshop lanjutan perubahan organisasi yang digelar YPMAK. (Foto: Mujiono/seputarpapua)

TIMIKA | Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia menggelar workshop lanjutan perubahan organisasi serta sosialisasi sistem paket program pemberdayaan dan kemandirian.

Workshop yang bertujuan untuk meningkatkan keprofesionalan dan kemandirian ini digelar sejak 3-6 Juni 2023 di salah satu hotel di Jalan Cenderawasih, Timika, Papua Tengah.

Workshop diikuti oleh tiga divisi YPMAK, yakni divisi kesehatan, ekonomi, dan pendidikan. Setiap divisi mendapatkan jadwal berbeda-beda, seperti divisi kesehatan jadwal untuk workshop pada Senin (3/6/2023). Divisi ekonomi pada Selasa (4/6/2023), dan divisi pendidikan pada Rabu (5/6/2023).

Direktur YPMAK Vebian Magal melalui Wakil Direktur Grant Making, Yohanes Wambrauw mengatakan, workshop yang dilakukan sebagai tindaklanjut dari perubahan organisasi. Kemudian dalam kegiatan tersebut juga, akan dilakukan sosialisasi nama dan definisi dari program hibah di YPMAK.

Workshop akan menghasilkan draft dari program-program utama yang akan ditransisi ke dalam konteks grant making.

“Workshop dilakukan secara terpisah, hari pertama pesertanya dari divisi kesehatan. Kemudian hari berikut dan seterusnya dari divisi ekonomi dan pendidikan,” kata Yohan sapaan akrabnya, Senin (3/6/2023).

Kata dia, pada workshop hari pertama dengan peserta dari divisi kesehatan akan menentukan program-program mana yang berpeluang untuk ditransisi ke grant making.

Program-program dimaksudkan adalah yang sudah jalan dengan mitra dan perjanjian kerja sama (PKS) nya akan berakhir, dan itu nanti dirancang menjadi pilot projects.

“Kalau ada PKS baru, pelaksanaannya sudah masuk dalam sistem grant making,” katanya.

Sistem grant making s ada enam tahapan, yaitu perencanaan, penyusunan, pengumuman, pelaksanaan, penutupan, dan evaluasi. Semua tahapan tersebut akan disusun, setiap divisi untuk ditransisikan.

“Enam tahapan ini kami sudah buat alurnya. Karenanya dalam workshop ini diharapkan akan muncul dokumen apa yang harus dilakukan dalam setiap alurnya,” ujarnya.

Misalnya, kata Yohan, menyangkut standarisasi pada program kampung sehat yang akan dijalankan tahun depan. Mitra-mitra diperbolehkan memasukkan penawaran dengan kelengkapan dokumen. Dokumen-dokumen itu kemudian akan diperiksa oleh tim, dengan tujuan untuk melihat mitra-mitra yang profesional dan tidak.

Advertisements

Kelengkapan dokumen yang ada, maka menunjukkan mitra itu serius dan pelaksanaannya dilakukan secara profesional.

“Melalui sortir dokumen itu, kami bisa lihat mitra-mitra, termasuk tanggungjawab, harapan dari yayasan, dan penggunaan anggaran. Begitu juga divisi pendidikan dan ekonomi, mereka juga akan melihat program yang ada, misalnya program peserta beasiswa nantinya akan dilakukan seperti apa. Sementara ekonomi, program kampung nanti akan seperti apa,” terangnya.

Ia menambahkan, selain menyempurnakan dokumen-dokumen, kegiatan ini juga untuk melihat program kemandirian yang akan dijalankan. Dalam arti, bagaimana alur proses kerjasama bersama mitra-mitra lokal.

Advertisements

Dikatakan, meski mitra kerja YPMK berasal dari luar Mimika diharuskan memberdayakan SDM lokal sesuai dengan klausul yang tertera dalam PKS.

penulis : Mujiono

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan