TIMIKA | Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia menggelar lokakarya penyusunan rencana strategis (Renstra) periode 2024-2028.
Lokakarya penyusunan Renstra 2024-2028 yang digelar di Hotel Swiss-Belinn Timika dilaksanakan selama 3 hari, mulai 14-17 November 2023 mengambil tema ‘Membangun YPMAK menjadi yayasan yang profesional dan memberdayakan’.
Wakil Direktur Program dan Monev YPMAK Nur Ihfa Karupukaro mengatakan, penyusunan Renstra sudah dua kali dilakukan YPMAK. Pada tahap pertama, Renstra periode 2019-2023 disaat YPMAK terbentuk, sehingga lebih fokus kepada meletakkan pondasi transformasi. Sementara untuk tahap kedua (2024-2028), Renstra lebih menitikberatkan pada perkuat pondasi transformasi.
Penyusunan Renstra yang dilakukan YPMAK sebagai rangkaian menuju kemandirian pada 2041 nanti. Empat tahun berjalan, YPMAK fokus pada program dibuat kepada masyarakat.
“Renstra yang ada bisa menjadi acuan program YPMAK kedepan untuk di Grant Making, yang pelaksanaan programnya diserahkan kepada masyarakat sebagai pengelola,” kata Nur Ihfa Karupukaro di Hotel Swiss-Belinn Timika.
Kata Ihfa, Renstra kedua difokuskan pada penguatan pondasi transformasi, baik pada program, keuangan, tata kelola serta advokasi dan kemitraan.
“Penguatan fondasi transformasi bisa betul-betul memberdayakan masyarakat lebih baik lagi, sesuai dengan acuan Renstra yang akan disusun,” katanya.
Renstra disusu sebagai payung atau acuan, yang tujuannya perencanaan program tidak keluar dari tujuan, yakni kemandirian YPMAK. Sehingga dengan adanya Renstra bisa mengarahkan atau sudah terlihat titik terang terhadap masyarakat untuk lebih mandiri ke depannya.
“Dalam mencapai tujuan tersebut maka yang terpenting adalah merubah pola pikir masyarakat terhadap perubahan. Oleh itu, kami terus sosialisasi terhadap perubahan yang ada, agar masyarakat mengerti,” terangnya.
Selain itu, YPMAK sebagai pendukung program pemerintah akan terus berkoordinasi untuk pelaksanaannya. Yangmana di tahun 2024 nanti, YPMAK masih tetap dengan program sebelumnya. Namun lebih berkoordinasi dengan Pemerintah untuk memperbaiki sistem hubungan koordinasi kerja antara YPMAK dengan pemerintah.
Lanjutnya, hal ini dilakukan agar sinergitas kedua belah pihak terjaga dengan baik. Dalam arti, ada hal-hal yang dijalankan oleh YPMAK namun sebenarnya menjadi beban pemerintah daerah. Karenanya, kita akan mencoba untuk mengarahkan itu agar perannya diambil alih oleh Pemerintah.
“Atau ada hal-hal yang tidak dilakukan pemerintah, maka bisa dilakukan oleh YPMAK,” ujarnya.
Ia menambahkan, pada intinya melalui Renstra, semua program yang dijalankan YPMAK bisa bersinergi dengan Pemerintah. Sehingga kedua belah pihak memiliki misi dan indikator yang sama, agar apa yang dijalankan bisa diterima oleh masyarakat dengan mengikuti sistem.
“Melalui Renstra, kami berharap masyarakat bisa lebih mandiri dengan program-program yang dijalankan. Tentunya dengan sistem yang ada,” ungkapnya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis