TIMIKA | Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dijadwalkan akan meninjau aksi pasukan elit tiga matra (AD, AU dan AL) dalam latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI di Timika, Kabupaten Mimika, Papua, hingga Sabtu (12/5).
Panglima TNI bersama Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dijadwalkan tiba di Timika pada Jumat (11/5) dengan pesawat Boeing 737/500 milik TNI AU setelah meresmikan salah satu satuan TNI di Sorong, Papua Barat.
Rombongan Panglima TNI akan menyaksikan review pelaksanaan free fall (terjun bebas) misi pengendali tempur oleh Kelompok Depan Operasi Linud (KDOL) di bandara baru Timika dan pendaratan khusus (Ratsus) Satuan Tugas Laut (Satgasla) di Poumako.
Panglima TNI dan rombongan juga akan menyaksikan penerjunan Satgasrat dalam pelaksanaan Operasi Linud dan penerjunan Satgasud dalam pelaksanaan Operasi Perebutan dan Pengendalian Pangkalan Udara (OP3U) serta serangan Kompi Pasukan Pendarat (Pasrat) untuk perebutan sasaran.
Serangkaian dengan kegiatan tersebut, pasukan gabungan dari Satuan Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Pasukan Khas Angkatan Udara (Paskhas) dan Marinir Angkatan Laut berhasil melakukan penerjunan dalam kondisi cuaca ekstrim di Timika, Selasa (8/5) pukul 23.00 WIT malam.
Pasukan tiga matra TNI berjumlah 45 prajurit tersebut terjun dalam kondisi gelap gulita di tengah arah angin tidak menentu. Mereka hanya mengandalkan sandi cahaya pada titik penerjunan yang telah ditentukan di lapangan Yonif 754/ENK Timika.
Baca Juga: 45 Pasukan Pemukul Reaksi Cepat TNI Berhasil Terjun Malam di Timika
Kepala Staf Kodam XVII/Cendrawasih Brigjen TNI I Nyoman Cantiasa mengatakan, Panglima TNI dan rombongan akan menyaksikan langsung latihan terjun payung malam hari yang digelar hingga penutupan pada Sabtu (12/5).
“Kalau tidak ada hambatan, Bapak Panglima TNI akan datang ke Timika untuk meninjau dan menyaksikan langsung latihan pasukan PPRC di Timika,” kata Kepala Staf Kodam XVII/Cendrawasih Brigjen TNI I Nyoman Cantiasa, di Timika, Rabu (8/5).
Mantan penerjun Pasukan Khusus TNI AD itu mengapresiasi latihan terjun payung di malam hari yang digelar pasukan PPRC. Dimana kegiatan tersebut sudah dua kali dilakukan pasukan PPRC di wilayah Timika, yang pertama dilakukan pada 1995.
“Untuk kegiatan penerjunan ini dibutuhkan angin. Hembusan angin akan membantu untuk membuka sel-sel payung terjun untuk mengembang secara sempurna,” jelas Cantiasa.
Kepala Penerangan PPRC Letkol Bazishoki Gea mengatakan 45 prajurit yang terlibat dalam latihan penerjunan malam di Timika pada Selasa (8/5) berangkat dari Ambon sekitar pukul 21.00 WIT dan mulai melakukan penerjunan di Timika sekitar pukul 23.15 WIT.
Ia mengapresiasi keberhasilan seluruh prajurit yang melakukan penerjunan dengan mendarat tepat di sasaran meskipun kondisi cuaca di Papua, khususnya di Timika dinilai cukup ekstrim.
Adapun 45 prajurit PPRC TNI yang terlibat dalam kegiatan ini mencakup semua angkatan yaitu Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Angkatan Darat.
Para prajurit PPRC terjun dari ketinggian 6.000 kaki dan membawa beban sekitar 50 kg yang terdiri dari payung, ransum dan senjata.
Adapun pelaksanaan latihan di Morotai, Timika dan Selaru, bertindak sebagai Komandan PPRC TNI Brigjen TNI Marga Taufiq, yang jabatan sehari-hari sebagai Panglima Divisi Infanteri 2/Kostrad dan selaku Wakil Komandan PPRC TNI Kolonel Pnb Andi Wijaya, jabatan sehari hari Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Abdulrachman Saleh Malang. (rum/Ant/SP)
Tinggalkan Balasan