Soal Aksi Unras Kasus Penyiksaan Warga Papua, Kapolres Mimika: Belum Ada Pemberitahuan

Keluarga Korban Pembunuhan di Jile Yale Serahkan Pengungkapan Kasus ke Polisi
Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra. (Foto: Arifin Lolialang/Seputarpapua)

TIMIKA | Kapolres Mimika, AKBP I Gede Putra mengatakan belum mendapatkan pemberitahuan rencana aksi unjuk rasa (Unras) yang diserukan Forum Mahasiswa se Papua terkait video viral penyiksaan warga asli Papua oleh oknum TNI beberapa waktu lalu.

Hal itu dikatakan Kapolres lantaran sampai malam ini, Senin (1/4/2024), pihaknya belum menerima surat pemberitahuan adanya kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan penyampaian aspirasi yang dimaksud.

“Memang di beberapa tempat seperti di Jayapura memang ada selebaran untuk melaksanakan kegiatan penyampaian aspirasi yang direncakan besok (Selasa, 2 April 2024), tapi untuk di Timika tidak ada ya,” kata Kapolres saat dikonfirmasi di Mapolres Mimika, Senin (1/4/2024).

Dalam kesempatan itu, Kapolres juga menyampaikan bahwa penyampaian aspirasi dari masyarakat sah-sah saja dilakukan, asalkan mekanisme disesuaikan lantaran sudah ada aturan-aturan yang mengatur mengenai dengan tata cara menyampaikan aspirasi dimuka umum.

“Silakan kalau ada yang mau menyampaikan aspirasi, mekanisme ataupun tahapan-tahapannya harus dipenuhi dulu,” katanya.

Terkait antisipasi dari pihak kepolisian jika sewaktu-waktu terjadi aksi yang dimaksudkan, Kapolres mengatakan jika tidak sesuai aturan dan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu maka pihaknya pun akan mengambil langkah-langkah sesuai mekanismenya.

“Yang jelas, kalau sampai memang adanya kegiatan tanpa melalui mekanisme kami, berarti kami anggap tindakan yang tidak sesuai dengan prosedur,” pungkasnya.

Sebelumnya beredar video singkat berisi seruan terbuka dari Forum Mahasiswa Pelajar Papua yang mengajak masyarakat Papua untuk terlibat bersama-sama melakukan aksi unjuk rasa pada hari Selasa, 2 April 2024.

Seruan tersebut menyerukan akan melakukan aksi nasional mendesak kepada Pangdam XVII/Cenderawasih, Komnas RI dan juga DPR RI segera membentuk tim investigasi mengungkap kasus penyiksaan terhadap warga asli Papua di Kabupaten Puncak.

“Seruan ini kami keluarkan kepada rakyat Papua, komponen perjuangan yang ada di Papua dan bahkan orang non Papua yang bedarah di Papua atasnama kemanusiaan, ikut terlibat dalam aksi demo yang akan kami lakukan pada hari Selasa,” demikian disampaikan dalam video tersebut.

“Kami mengimbau kepada rakyat Papua untuk siap-siap bergabung, bersolidaritas dengan kami untuk melakukan aksi protes,” lanjutnya.

penulis : Arifin Lolialang
editor : Saldi Hermanto

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan