Pelayanan Kesehatan di Tembagapura Lumpuh

Pelayanan Kesehatan di Tembagapura Lumpuh
Sejumlah tenaga kesehatan yang dievakuasi dari Tembagapura beberapa waktu lalu

TIMIKA | Pasca evakuasi tenaga kesehatan dari pusat pelayanan kesehatan di beberapa kampung di Distrik Tembagapura, Timika, Papua sebagai langkah antisipasi keselamatan dari konflik yang terjadi mengakibatkan, saat ini pelayanan kesehatan di Puskesmas maupun Rumah Sakit lumpuh total.

Lumpuhnya pelayanan kesehatan menyebabkan masyarakat yang sedang dalam program pemberian obat penyakit TB dan beberapa penyakit lainnya juga tidak terlayani  karena sudah tidak berada di tempatnya lagi.

“Pelayanan diatas benar-benar lumpuh. Tidak hanya tenaga kesehatan tetapi juga masyarakat yang minum obat TB dan lainnya, saat ini sudah tidak tahu keberadaannya,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan, Reynold Ubra di Hotel Horison, Timika, Rabu (8/11/2017).

Reynold menjelaskan, tenaga kesehatan yang dievakuasi dari beberapa pusat pelayanan kesehatan di Tembagapura yakni dari Rumah Sakit Waa Banti, Puskesmas Tsinga dan Puskesmas Aroanop yang mana didalamnya juga ada Tim Mimika Sehat.

“Tenaga kesehatan itu mereka semua sekarang ada di Timika,” tuturnya.

Dia mengungkapkan, masih ada tim kesehatan di Puskesmas Alaama, Tembagapura yang enggan dievakuasi ke Mimika karena merasa kondisi masih aman. Akan tetapi berdasarkan penuturannya, tenaga kesehatan tersebut nantinya  juga akan dievakuasi ke Timika pada Desember mendatang setelah menjalankan tugasnya.

“Di Alaama,  pertimbangannya pada bulan desember kurang lebih ada 3 atau 4 ibu yang akan melahirkan, jadi sampai pertolongan persalinan selesai dulu baru kita Tarik ke Timika,” kata Reynold.

Sementara untuk masyarakat yang sedang menjalani program obat TB, Dinas Kesehatan telah mengambil langkah dengan meminta data-data masyarakat yang dimaksud dari rumah sakit Tembagapura untuk nantinya dibagikan ke seluruh layanan yang ada di Timika.

“Sehingga jika mereka mobilisasi kemanapun bisa ketahuan. Kasihan sekali, gara-gara konflik ini hak hidup tidak lagi mereka peroleh,” tutur Reynold.

Konflik yang terjadi juga menjadi kekhawatiran tersendiri bagi Dinas Kesehatan. Kata Rey, ketika ada korban jiwa dari konflik ini, maka harapan hidup akan hilang.

“Konflik itu tidak hanya mendatangkan kesakitan, tetapi juga kematian,” tuturnya.

Sementara untuk proses evakuasi masyarakat dari kampung-kampung di distrik Tembagapura, pemerintah telah menyiapkan Tim Mimika Terpadu yang salah satu komponennya ialah Tim Kesehatan. Leading dari tim kesehatan sendiri ialah Dinas Kesehatan yang didalamnya terdiri dari berbagai sektor yang menangani masalah kesehatan diantaranya, Polres Mimika dalam hal ini klinik Tribrata, Kodim 1710 Mimika dalam hal ini Rumkitban, RSUD Mimika dan RSMM Caritas dan Puskesmas Timika.

“Sejak kemarin (Selasa-Red) tim kesehatan standby sampai jam 7 malam. Hari ini saya juga minta mereka untuk tetap standby. Ketika penduduk yang dievakuasi turun ada yang sakit, maka kita tangani lanngsung di posko, tapi kalau ada yang perlu dirujuk maka ada dua tempat yakni di RSUD dan RSMM,” jelas Reynold.

Dia menambahkan, pihaknya telah menyiapkan beberapa rencana yang mana jika tempat evakuasi berpencar dan berlokasi di area kerja salah satu Puskesmas tertentu, maka Puskesmas tersebut yang akan bertanggung jawab untuk melayani masyarakat yang dievakuasi.

“Intinya kami akan kawal sampai masalah diatas selesai,” tambahnya. (Nft/SP)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *