6 Ton Bantuan Bama Tiba di Sinak untuk  Korban Bencana Kekeringan di Puncak

Bupati Puncak Willem Wandik menyerahkan bantuan logistik makanan untuk korban kekeringan di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi. (Foto: Diskominfo Puncak)
Bupati Puncak Willem Wandik menyerahkan bantuan logistik makanan untuk korban kekeringan di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi. (Foto: Diskominfo Puncak)

JAYAPURA | Pemerintah Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah memberikan 6 ton bantuan berupa bahan makanan (bama) kepada warga terdampak kekeringan di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi.

Bupati Puncak Willem Wandik mengatakan, sekitar 7.000 warga terdampak kekeringan di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi. Satu distrik sebanyak sembilan kampung dan satu distrik sebanyak 14 kampung.

Menurutnya, sebagian warga di dua distrik tersebut sudah menyebar di Timika, Sinak dan Ilaga.

Kekeringan itu, kata dia, mulai melanda distrik itu sejak Mei-Juli 2023. Dampak dari kekeringan itu tanaman layu, tidak bisa dikonsumsi, jika dikonsumsi maka mereka akan mengalami diare.

Meski demikian, menurut dia, hingga kini tak ada korban jiwa, sudah ada tim kesehatan yang diturunkan ke dua distrik tersebut.

Lanjut dia, bantuan yang diserahkan berupa 6 ton bahan makanan kepada warga terdampak kekeringan. Bantuan logistik (makanan) difokuskan itu di Sinak, tak bisa didistribusikan langsung ke masing-masing lokasi karena gangguan keamanan.

“Masyarakat akan datang ke Sinak dan membawa bantuan bahan makanan tersebut ke kampungnya masing-masing,” kata Bupati Willem kepada awak media di Sentani, Jumat (21/7/2023) usai menyerahkan bantuan.

“Kalau orang dewasa bantuan jalan kaki ke kampungnya sekitar satu setengah hari, tetapi kalau ibu-ibu dan anak-anak berarti bisa dua sampai tiga hari perjalanan,” kata Kepala Dinas Sosial Puncak, Peniiel Waker menambahkan.

Peniiel menyebut, bantuan bahan makanan itu sudah di distribusikan ke Distrik Sinak. Pihaknya juga sudah mengirim tenaga kesehatan ke dua distrik itu.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kabupaten Puncak menetapkan status Tanggap Darurat di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi selama dua bulan, akibat bencana kekeringan yang menimpa sekitar 7.000 jiwa.

Bencana kekeringan yang terjadi merupakan siklus tahunan yang berlangsung dari Mei-Agustus sebagai dampak dari cuaca ektrem dingin dan tidak turun hujan, mengakibatkan tanaman menjadi rusak, busuk, ketika penduduk setempat makan menyebabkan sakit perut dan diare.

penulis : Musa
editor : Aditra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan