8 Bulan Tanpa Penerbangan Subsidi, Masyarakat Alama Butuh Bahan Makanan Pendukung

Potret terbaru masyarakat Distrik Alama. (Foto: Ist/Sekretaris Distrik Alama Arianus Katagam)
Potret terbaru masyarakat Distrik Alama. (Foto: Ist/Sekretaris Distrik Alama Arianus Katagam)

TIMIKA | Delapan bulan sudah penerbangan subsidi tidak menyentuh Distrik Alama. Masyarakat pun kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng dan beberapa bumbu dapur untuk memasak.

Sekretaris Distrik Alama Arianus Katagame pun meminta PT Freeport Indonesia juga Pemerintah Kabupaten Mimika memberikan bantuan kepada masyarakat Alama, terutama bahan makanan pendukung.

“Berbagai pihak PT. Freeport maupun pemerintah daerah dalam hal ini intansi terkait yang berhubungan langsung dengan kebutuhan dasar masyarakat seperti Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan Pertanian bisa kah memberikan kami bantuan, adapun bahan yang dibutuhkan yaitu garam, micin, minyak goreng, gula dan kopi serta kebutuhan lainya,” katanya saat dihubungi melalui pesan singkat, Sabtu (16/9/2023)

Arianus mengatakan, masyarakat Alama tidak begitu membutuhkan bantuan pokok seperti beras, karena sudah tersediannya pangan lokal (umbi) yang cukup.

“Sudah 8 bulan hubungan transportasi udara pesawat dari dan ke Distrik Alama berhenti total pasca disanderanya Pilot Susi Air di bandara Paro Kabupaten Nduga Papua Pegunungan. Distrik Alama salah satu yang kena dampak pemberentian penerbangan pesawat itu,” katanya.

Ia juga mengeluhkan pesawat yang melayani penerbangan ke Alama hanya pesawat carter atau non subsidi. Sehingga biaya penerbangan sangatlah mahal.

“Pesawat melayani penerbangan hanya carter, baik pesawat maupun helikopter dengan kisaran biaya 55 juta sampai 85 juta sekali terbang,” ujarnya.

Ditanya terkait hasil pertemuan dengan Pj Bupati Valentinus, Dinas Perhubungan dengan para tetua adat, tokoh masyarakat dan Kepala Distrik, Arianus mengaku hasil rapat itu belum juga diwujudkan.

“Belum ada waktu sebatas rapat, dan (hasilnya kan) pesawat (subsidi) akan operasi kembali tapi tindak lanjut masih belum ada,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Mimika, Ida Wahyuni yang baru saja dilantik beberapa waktu lalu mengaku dirinya belum mendapatkan laporan terkait dengan adanya keputusan terkait penerbangan subsidi tersebut.

“Saya Belum dapat laporan dari staf (soal penerbangan subsidi ke Alama),” ujarnya singkat saat dihubungi seputarpapua.com, Sabtu siang.

 

penulis : Fachruddin Aji

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan