Sewa Helikopter Bisa Capai Rp85 Juta, Warga Alama Butuh Penerbangan Subsidi

Pj Bupati Mimika Valentinus Sudarjanto Sumito saat ditemui di Bandara Baru Mozes Kilangin Mimika, Kamis (21/8/2023). (Foto: Fachruddin Aji/Seputarpapua)
Pj Bupati Mimika Valentinus Sudarjanto Sumito saat ditemui di Bandara Baru Mozes Kilangin Mimika, Kamis (21/8/2023). (Foto: Fachruddin Aji/Seputarpapua)

TIMIKA | Warga Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah membutuhkan penerbangan subsidi, karena mahalnya biaya sewa pesawat maupun helikopter.

Distrik Alama terletak di pegunungan Mimika yang hanya bisa dijangkau dengan transportasi udara. Masyarakat Suku Amungme mendiami distrik ini.

Sekretaris Distrik Alama Arianus Katagame mengatakan, saat ini untuk terbang ke Distrik Alama, mereka harus menyewa pesawat maupun helikopter dengan biaya yang fantastik.

Untuk sekali penerbangan menggunakan helikopter biaya charter bisa Rp45 juta hingga Rp85 juta.

“Untuk heli (angkut,red) barang 400 kilo 55 juta. Heli (angkut,red) barang dan penumpang 85 juta,” katanya saat diwawancarai melalui sambungan telepon, Kamis (31/8/2023).

Mahalnya biaya sewa menyebabkan masyarakat sulit melakukan aktivitas, terutama anak-anak yang akan sekolah.

Arianus menyebut tidak adanya penerbangan subsidi tidak terlalu berdampak kepada masalah pangan, sebab masyarakat masih mengandalkan bahan pangan lokal.

“Cuma yang mereka butuhkan penyedap rasa seperti garam, micin, minyak goreng, gula, kopi, itu yang disuplai dari kota, jadi hampir beberapa bulan terputus ini, mereka juga kewalahan, tapi sementara kalau akses (penerbangan) jalan maka mereka bisa naik turun belanja,” tuturnya.

Selain itu masih beroperasinya tiga koperasi dengan mengandalkan subsidi tol laut juga turut mendukung kebutuhan masyarakat.

Meski penerbangan subsidi ditiadakan, pesawat carter tujuan Alama yang dipakai oleh aparat distrik, tenaga kesehatan, dan guru masih berjalan lancar. Tetapi khusus aparat distrik kata Arianus, tidak akan berlangsung terus karena tidak ada anggaran.

Untuk itu kata dia, masyarakat sangat membutuhkan penerbangan subsidi dengan harga tiket yang sangat murah, yakni Rp400 ribu per orang.

“Kalau untuk subsidi untuk masyarakat dari bulan dua (Februari,red) sampai saat ini belum jalan,”katanya.

Advertisements

Untuk menjawab keluhan masyarakat ini kata Arianus, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan Pj Bupati Mimika Valentinus S. Sumito dan Kepala Dinas Perhubungan dan Ketua Klasis, Kepala Kampung dan Kadistrik.

Dalam pertemuan tersebut disepakati, penerbangan subsidi akan dibuka September ini.

“Bersyukur kalau hasil rapat kembali buka akses, kami sangat berharap dan terima kasih kepada Pemkab dan operator penerbangan,” ungkapnya.

Advertisements

Arianus pun menekankan jika kondisi keamanan di Alama sejak dahulu aman, dirinya dan masyarakat juga menjamin hal tersebut.

Terkait keluhan warga Alama, Pj Bupati Mimika mengatakan pihaknya segera mengirim surat kepada operator pesawat untuk menjalankan penerbangan subsidi seminggu tiga kali untuk penumpang dan seminggu tiga kali untuk kargo.

“Surat hari ini mungkin akan ditanda tangan, kita sampaikan kepada operator, nanti kita akan lihat tanggapan operator bagaimana,” kata Bupati saat ditemui wartawan di Bandara Baru Mozes Kilangin Mimika, Kamis.

Advertisements

Ditanya soal apakah tahun ini ada alokasi dana yang disiapkan Pemkab Mimika untuk memberikan subsidi seperti tahun-tahun sebelumnya, Valentinus menjawab dana tersebut tidak ada tahun ini.

“Kemarin saya tanya itu (alokasi dana untuk subsidi penerbangan) engga ada, kita lihat nanti, kalau memang dibutuhkan penerbangan karena volume penerbangan banyak maka Pemda harus menyediakan,” ungkapnya.

“Kemarin (dalam pertemuan yang digelar oleh pihaknya, Dinas Perhubungan, Kepala Suku dan Distrik Alama) ada masukan yang bagus, karena itu (penerbangan) itu subsidi yang keseluruhan buat masyarakat, jadi kalau ASN, TNI/Polri dan segala macam itu kita buatkan satu kuota tersendiri,” jelasnya.

Soal kemungkinan pengembangan lapangan terbang untuk wilayah pegunungan yang saat ini hanya terbatas untuk pesawat jenis pilatus, Pj menyebut hal itu perlu dibicarakan dengan Kementerian Perhubungan.

Advertisements

“Kalau soal lapangan terbang dan lainnya ini kan keputusan dari mereka (kementerian perhubungan) kalau kita (Pemkab Mimika) mungkin (pengembangan) hanya bisa setingkat perintis ,” tutupnya.

penulis : Fachruddin Aji

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan