Barang-barang Dilarang Dibawa ke Pesawat, Ada yang ‘Berbahaya’ Tapi Dibolehkan

Ilustrasi
Ilustrasi

TIMIKA | Sejumlah jenis barang dilarang dibawa ke dalam pesawat karena dianggap berbahaya oleh avsec airline.

Tetapi ada juga barang yang berbahaya tetapi dibolehkan masuk ke dalam pesawat.

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Mozes Kilangin Timika, Soekarjo menjelaskan alasan barang-barang dilarang dibawa ke dalam pesawat.

Soekarjo menjelaskan jenis barang yang dilarang biasa disebut dangerous goods yaitu barang berbahaya berupa benda padat, cairan atau zat yang dapat membahayakan keselamatan penerbangan.

Beberapa diantaranya ialah korek api yang diketahui bisa menjadi bahan peledak.

“Kalau botol parfum SPT baygon yang mengandung kandungan yang mudah meledak itu tidak boleh. Kalau parfum biasa itu boleh,” kata Soekarjo di kantornya Kamis (23/2/2023).

Benda lainnya yang berbahaya adalah pistol, gunting, pisau dan senjata tajam lainnya.

Benda-benda ini jika dibawa akan ditempelkan security item dan boleh dibawa masuk ke pesawat tetapi tidak melekat di penumpang.

“Akan ditempelkan security item nanti sampai di tempat tujuan bisa diambil. Jadi itu boleh tetapi tidak menempel atau tidak melekat di penumpang,” katanya.

Selain benda-benda tajam, ada juga jenis makanan yang baunya menyengat itu juga tidak diperbolehkan.

“Durian itu gak boleh, karena baunya menyengat itu bisa membuat orang pusing di pesawat termasuk pilot,” tuturnya.

Tetapi dikatakan, jika durian itu dipack dengan baik sampai baunya tidak tercium menyengat maka bisa saja dibawa dan tentu tidak masalah.

Advertisements

Sedangkan untuk pemeriksaan Xray biasanya ikat pinggang juga diminta untuk dilepaskan dengan alasan karena ada potensi penumpang bisa menyimpan sesuatu yang berbahaya.

Hasil dari penelitian security item itu menunjukkan bahwa kepala ikat pinggang juga bisa dijadikan pisau dan lainnya.

“Jadi harus masuk xray supaya mau dilihat benar ikat pinggan atau bukan. Karena sekarang orang mau berbuat kejahatan itu berbagai macam cara,” pungkasnya.

Advertisements

 

penulis : Anya Fatma

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan