Bupati dan Tokoh Minta Keaslian AMOR di MDC, Penyelenggara Beri Penjelasan

MDC Mimika Dance Carnival
Mimika Dance Carnival (Foto: Ist For Seputarpapua)

TIMIKA | Bupati Mimika Eltinus Omaleng mengatakan even Mimika Dance Carnival (MDC) akan diselenggarakan pada 15 Oktober 2023.

Ia menjelaskan, konsep dari festival ini akan melibatkan dua suku besar di Kabupaten Mimika, yakni Amungme dan Kamoro (AMOR) dengan mengenakan pakaian adat seperti jaman dulu.

“Jadi kalau suku Amungme harus pakai koteka, Kamoro seperti yang biasa mereka buat,” katanya di Timika, Jumat (22/9/2023).

Selain suku Amungme dan Kamoro, Bupati menyebut suku lain yang ada di Mimika juga harus terlibat.

Sementara Tokoh Kamoro, Gerry Okoare meminta kepada pelaksana Mimika Dance Carnival harus melibatkan masyarakat asli Mimika khususnya suku Amungme dan Kamoro dalam even tersebut.

Ketua Lemasko ini mengungkap, ia sudah melihat spanduk-spanduk tentang even Mimika Dance Carnival di median jalan di Mimika yang menampilkan kebudayaan yang berbeda-beda.

“Saya dari lembaga mau buat penegasan kepada semua pihak bahwa di sini ada tradisi atau budaya 2 suku besar di sini yakni Amungme dan Kamoro,” kata Gerry saat diwawancara di Timika, Jumat (22/9/2023).

Ia berharap kebudayaan Amungme dan Kamoro harus juga ditampilkan sesuai dengan keasliannya.

Jangan sampai karena pelaksanaannya dari luar Mimika sehingga hanya menampilkan kebudayaan dari luar Mimika saja.

“Jadi yang paling penting budaya Amungme dan Kamoro yang harus diangkat, harus bernuansa 2 suku besar,” tegasnya.

“Kami dari Lemasko dan Lemasa mempertegaskan bahwa harus ada melibatkan 2 suku besar Amungme dan Kamoro karena ini adalah kampung kami,” katanya lagi.

Ia juga membuka diri apabila panitia pelaksana mengajaknya dan juga pihak Lemasa ikut terlibat.

Advertisements

“Sejauh ini kami belum ada komunikasi dari semua pihak, terlebih panitia,” ungkapnya.

Penyelenggara Mimika Dance Carnival, Mustofa ketika dikonfirmasi melalui telepon menjelaskan, MDC ini merupakan pagelaran budaya kontemporer, jadi bukan menampilkan budaya yang asli tetapi sudah ada penambahan yang bisa diterima komunitas lain.

Untuk keterlibatan masyarakat adat sangat terbuka, pihaknya bekerja sama dengan beberapa sanggar di Timika diantaranya Tifa Papua, Mambruk dan Sanggar Peteko (Kamoro) yang akan menampilkan budaya.

Advertisements

“Jadi mereka di satu barisan akan menampikan budaya asli sesuai versi mereka. Kami penyelenggara membuka peluang untuk hadirnya penampil dengan karya asli Amungme Kamoro,” kata Mustafa.

Pihaknya juga membuka peluang kepada semua pihak untuk mendaftar dan bergabung dalam even ini.

penulis : Anya Fatma
editor : Iba

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan