TIMIKA | Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyak Tanah wilayah pegunungan dan Kota Timika masih menunggu Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Mimika.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Mimika Petrus Pali Ambaa mengatakan pihaknya telah menyerahkan berkas soal aturan HET tersebut.
“Kami (Disperindag) sudah menyerahkan dokumen kepada pada bagian Hukum, sudah disahkan atau belum kami masih menunggu suratnya,” ujarnya saat di temui wartawan usai apel pagi di Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika, Senin (20/11/2023).
Petrus menjelaskan dalam pengajuan HET, harga telah disesuaikan dengan wilayah dan biaya transportasi.
“Jika kita hitung-hitung manualnya (termasuk biaya transportasi) di wilayah Pegunungan, yah, sekitar Rp80.000 per liternya, itu sudah sesuai dengan sulitnya transportasi ke wilayah tersebut,” paparnya.
Pun begitu, Petrus mengaku pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika akan memberikan subsidi sehingga harga bisa turun menjadi Rp10.000 per liternya.
“Kami (Disperindag) berharap pemkab bisa memberikan subsidi untuk harga minyak tanah di wilayah pedalaman (pegunungan), sehingga HET yang ditentukan bisa lebih murah,” harapnya.
Sementara itu, menurut Peraturan Bupati Nomor 9 tahun 2019, hanya enam distrik di Mimika yang memiliki HET minyak tanah, yakni Distrik Mimika Baru, Mimika Timur, Wania, Kuala Kencana dan Kwamki Narama sebesar Rp5.000 per liter. Kemudian Distrik Iwaka sebesar Rp5.500 per liter.
Diberitakan sebelumnya, Disperindag dan Pertamina juga telah melakukan pertemuan dengan pangkalan serta agen minyak tanah terkait dengan penentuan HET minyak tanah pada 10 Februari 2023.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis