TIMIKA | Hingga awal Juni 2023, capaian pendapatan di Bapenda Mimika sudah mencapai Rp2.846.383.000.000 atau sama dengan msama dengan 55,48% dari target Rp 5.130.288.950.400.
“Jadi masih ada 2 triliun 200 sekian miliar lagi yang harus kita kejar,” kata Dwi saat diwawancara di kantornya, Rabu (7/6/2023).
Dwi menjelaskan, dari keseluruhan pendapatan, masing-masing didapat dari pendapatan asli daerah (PAD), dana perimbangan atau dana transfer, dana alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus (DAK), dana otonomi khusus (Otsus).
PAD sudah mencapai Rp1,4 triliun atau 72,34 persen dari target Rp1,9 triliun.
Dana perimbangan dana transfer dari target Rp3,1 triliun, sudah terrealisasi Rp1,4 triliun atau 45,22 persen.
“Bulan ini sampai bulan depan akan ada transfer masuk dari PBB-P3 dan PPh,” kata Dwi.
Untuk DAU terealisasi Rp773 miliar lebih. Sedangkan untuk DAK non fisik sudah terrealisasi Rp16 miliar dari target Rp167 miliar.
Dana Otsus sudah terrealisasi Rp46,3 miliar dari target Rp154 miliar. “Dana desa belum masuk,” kata Dwi.
Dwi menambahkan, saat ini juga belum ada dana bagi hasil (DBH) provinsi yang masuk ke kas daerah.
Ini karena perubahan dari Provinsi Papua ke Provinsi Papua Tengah, sehingga pihaknya akan berkoordinasi ke Pemprov Papua Tengah.
“Ini yang kita harus minta penjelasan jangan sampai ini los. Itu ada dari pajak kendaraan bermotor, bea balik nama, pajak bahan bakar, pajak air permukaan dan cukai rokok totalnya 115 miliar,” jelasnya.
Dari seluruh total pendapatan sampai Juni yang mencapai 55 persen ini, menurut Dwi masih cukup aman.
“Tapi kita harus waspada dengan pajak provinsi saja. Kalau yang lain-lain itu kita tetap optimis, kalau keuangan negara bagus pasti tidak ada hal yang kita khawatirkan,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis