Ini Harapan HPKT Mimika di Tahun Baru Cina 2022

Kemenag: Jaga Kebersamaan Imlek
Ilustrasi

TIMIKA | Ketua Himpunan Peduli Kasih Tionghoa (HPKT) Kabupaten Mimika, Papua, Rusli Gunawan mengatakan, Imlek atau tahun baru Cina tahun ini jatuh pada tanggal 1 Februari 2022.

Berdasarkan perhitungan kalender Cina, tahun 2022 menjadi tahun Macan Air.

Tahun Macan Air melambangkan tantangan bagi pengusaha untuk lebih berhati-berhati dalam berusaha dan mengambil keputusan.

Meskipun Macan tergolong hewan buas, namun ada unsur air sehingga akan ada kesejukan.

“Jadi setelah pengambilan keputusan, misalnya kita mencapai sukses 75 persen sukses, berhasil dan berjalan baik, tapi kalau masih 50 persen keberhasilan harus lebih sabar lagi,” kata Gunawan saat dihubungi Seputarpapua.com, Senin (31/1/2022).

Dijelaskan tahun ini HPKT Timika tidak merayakan imlek secara bersama-sama. Hal ini dikarenakan kondisi pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih ada.

Sehingga pihaknya mengikuti imbauan dari pemerintah mengenai Prokes seperti jangan berkerumun.

Sebagai Ketua HPKT mewakili pengurus mengucapkan permohonan maafnya kepada warga Tionghoa yang ada di Mimika karena tidak bisa merayakan Imlek dengan meriah secara bersama-sama.

“Diimbau kepada masyarakat Tionghoa untuk tetap jaga kerukunan dan toleransi antar umat beragama,” katanya.

Dengan memasuki tahun Macan Air juga ia mengingatkan warganya agar lebih berhati-hati dan harus taat kepada hukum yang berhubungan dgn izin usaha.

“Marilah kita sama-sama sukseskan program pengampunan sukarela pajak yang berlaku 1 Januari – 30 Juni,” katanya.

Ia juga mengimbau kepada warga Tionghoa yang sebagian besar adalah pengusaha harus menjaga regulasi ekonomi dan jaga kestabilan harga di Mimika.

“Kita juga harus menjaga kebersihan. Sampah-sampah diangkut dan dibuang ke tempatnya,” ujarnya.

Gunawan menuturkan jumlah masyarakat Tionghoa di Timika diperkirakan kurang lebih 165 kepala keluarga yang terdiri dari sekitar 1.000an Jiwa.

Ia menceritakan, pertama kali ke Timika pada Maret tahun 1996. Ketika itu, warga Tionghoa baru berjumlah 10 Kepala Keluarga.

“Saya datang saat itu sdh ada Toko Irama Mas, Titi Teguh, Toko Internasional Koko Yan jadi kalau dihitung-hitung baru 10 kepala keluarga, akhirnya kita mengalir mencintai Mimika sebagai suatu tempat untuk kami warga Tionghoa,” jelasnya.

Menurutnya 10 tahun lalu dengan kondisi Mimika tahun 2022 ini ada perubahan yang signifikan.

Diantaranya, mengenai sarana dan prasarana pelabuhan dan terutama jalan.

“Itu sangat menunjang mobilitas kapal yg masuk. Sehingga kapal sekarang 300-500 kontainer sdh bisa masuk di pelabuhan Pomako. Kami berikan apresiasi kepada Pemda,” jelasnya.

Ia berharap agar Mimika yang direncanakan menjadi sebuah provinsi bisa terwujud. “Kita harpakan Mimika bisa lebih maju kedepannya,” tuturnya.

penulis : Kristin Rejang
editor : Batt

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *