Ini Pentingnya Suntik Vaksin dan Rabies Bagi Hewan Peliharaan

Ilustrasi
Ilustrasi

TIMIKA | Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan), Drh. Bakti Erma Surfani mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan hewan kesayangan nya dengan memberikan vaksin dan rabies.

Drh. Erma menyebutkan yang dimaksud dengan hewan kesayangan adalah hewan yang dapat memberikan keuntungan psikologis pemiliknya. Jenis hewan tersebut seperti anjing dan kucing.

Pentingnya pemberian vaksin jelas Drh. Erma karena hewan-hewan ini bisa terkena dampak penyakit yang mematikan selain rabies.

“Rabies memang penyakit yang menular ke manusia tapi penyakit-penyakit yang tidak menular ke manusia tetapi itu mematikan bagi kucing dan anjing itu kan banyak,” katanya saat di temui di Kantor Disnakkeswan Kabupaten Mimika, Rabu (7/6/2023).

Erma melanjutkan beberapa penyakit yang dapat mematikan bagi kucing dan anjing adalah parvovirus, hepatitis, influenza dan distemper.

“Masih banyak masyarakat yang bilang anjing nya biasa-biasa saja tapi sebenarnya penyakit ini bukan lewat kontak langsung tapi melalui udara,” ungkapnya.

Dilansir dari alodokter (https://www.alodokter.com/berbagai-jenis-vaksin-anjing-beserta-jadwalnya) parvovirus dapat menyerang saluran pencernaan anjing dan menyebabkannya mengalami gejala tidak nafsu makan, muntah, demam, diare atau buang air besar berdarah, dan dehidrasi.

“(hewan terinfeksi) punya muntahan, kotoran yang mengering dan terbang bersama udara itu lebih berbahaya karena mematikan hewan,” tambah Drh. Erman.

Kendati demikian, menurut Erma ada cara untuk mencegahnya, yakni dengan memberikan vaksinasi kepada hewan peliharaan khususnya anjing.

Adapun beberapa tahapan dalam memberikan vaksin pada hewan kesayangan yakni tahap satu, dua, dan tiga dan kemudian ditutup dengan vaksin rabies.

“Di dalam beberapa tahap vaksin itu ada vaksin parvovirus dimasukan juga vaksin hepatitis, vaksin influenza, dan vaksin distemper,” jelasnya.

Dikatakan penyakit-penyakit ini mematikan karena jika sudah terpapa akan sulit ditangani dan presentase sembuhnya kecil. Selain itu juga karena harga perawatannya yang relatif mahal.

Advertisements

“Harganya 250.000 ribu (untuk) satu tahap vaksin, dan saat divaksin akan diberi buku panduan dan catatan yang akan dijelaskan oleh petugasnya kapan waktu vaksin tahap selanjutnya,” jelasnya.

Mahalnya vaksin bagi anjing dan kucing menurutnya karena Disnakkeswan atau pemerintah tidak memberikan subsidi.

“Vaksin anjing mahal karena subsidi vaksin dari dinas itu paling banyak untuk hewan ternak  karena dia (ternak) yang menghasilkan pangan protein hewani,” ucapnya.

Advertisements

Erma menjelaskan sebelum diberikan vaksin kondisi hewan peliharaan juga harus sehat, telah melakukan suntik vitamin, meminum obat cacing sehingga imun tubuh kuat. Hal ini diberlakukan agar tubuh hewan kesayangan siap menerima vaksin yang diberikan.

Sedangkan untuk vaksin rabies diberikan secara gratis karena penyakit ini bersifat zoonosis atau menular ke manusia. Sehingga vaksin rabies, disubsidi langsung oleh Pemerintah Pusat.

Jatah yang diberikan kepada Kabupaten Mimika yaitu 500 dosis dalam satu tahun. Sehingga untuk menekan jumlah kasus rabies, anjing dan kucing dari luar wilayah Papua, dilarang masuk ke Mimika.

Advertisements

“Walaupun Papua masih bebas rabies tapi menjaga adanya oknum-oknum yang seludupkan hewan-hewan itu,” katanya.

Drh. Erman berpesan kepada masyarakat Mimika untuk bertanggung jawab menjaga kesehatan hewan kesayangannya bukan hanya memberi makan dan minum tetapi memperhatikan kesehatan lainnya.

“Kalau mau pelihara harus mampu merawat terutama dikasih vaksin, apalagi vaksin hewan anjing dan kucing ini mahal jadi tidak usah dipelihara kalau memang tidak kuat merawatnya,” tutupnya.

penulis : Charlan Biru
editor : Aditra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan