Kantor BWS Papua di Merauke Dipalang Karyawannya Sendiri

Dua karyawan memasang palang pada pintu Kantor BWS Papua di Merauke. (Foto: Humas Polres Merauke)
Dua karyawan memasang palang pada pintu Kantor BWS Papua di Merauke. (Foto: Humas Polres Merauke)

MERAUKE | Karyawan orang asli Papua (OAP) dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua melakukan pemalangan kantornya di Jalan Prajurit, Kabupaten Merauk, Provinsi Papua Selatan sekitar pukul 06.30 WIT, Rabu (7/2/2024).

Aksi pemalangan Kantor BWS Papua Merauke lantaran ketidaksukaan karyawan atas kebijakan Kepala Kantor BWS Papua di Merauke yang dinilai tidak berpihak kepadabOAP. Hal itu menurut karyawan tidak sejalan dengan semangat Otonomi Khusus (Otsus) Papua yang diamanatkan Undang-undang.

Kepala Seksi Operasi dan Pemeliharaan BWS Papua di Merauke, Nataniel Howai mengaku pemalangan kantor terpaksa dilakukan karena adanya ketidakpuasan atas sejumlah kebijakan kepala kantor yang dinilai merugikan karyawan OAP.

Nataniel Howai pun meminta Kepala Kantor BWS Papua di Merauke segera mengundurkan diri dari jabatan dan diganti figur lain, lantaran dinilai tidak memahami manajemen kepemimpinan.

“Dia sering melakukan intervensi setiap kegiatan hingga urusan ATK, sering mendiskriminasi dan tidak mengayomi anak-anak asli Papua. Sering bersikap arogan dan tidak memimpin dengan hati,” ungkap Nataniel Howai kepada wartawan.

Nataniel pun mengatakan bahwa para karyawan OAP tidak menolak kebijakan Kementerian PUPR, namun sejumlah kebijakan Kepala BWS Papua di Merauke yang dinilai mendiskriminasi putra asli Papua.

“Kepala Kantor BWS diduga merencanakan untuk melakukan non job terhadap dua (karyawan) orang asli Papua, salah satunya putra kelahiran Merauke. Saya terpukul atas teman-teman dikasih non job, teman-teman asli Papua,” ungkapnya.

Menurutnya, pemalangan Kantor BWS Papua di Merauke juga telah disampaikan kepada Pj Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo dan sejumlah tokoh. Karena itu palang pada Kantor BWS Papua di Merauke tidak akan dibuka hingga tuntutan mereka mendapat jawaban dari Kementerian PUPR.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala BWS Papua di Merauke, Magdalena Tang belum dapat dihubungi wartawan untuk mengonfirmasi dan meminta klarifikasi perihal masalah pemalangan yang terjadi.

penulis : Hendrik Resi
editor : Saldi Hermanto

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan