Ketua DPRP Harap KPK Kedepankan Unsur Kemanusiaan dalam Proses Hukum Lukas Enembe

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP), Jhony Banua Rouw. (Foto: Alley/Seputarpapua)
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP), Jhony Banua Rouw. (Foto: Alley/Seputarpapua)

JAYAPURA | Sudah lima hari tersangka Gubernur Papua Lukas Enembe ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta atas dugaan kasus tindak pidana korupsi gratifikasi Rp1 miliar.

Saat ini kondisi kesehatan Gubernur Papua dua periode itu diketahui sedang terganggu. Sontak, hal itu menuai rasa simpati oleh semua kalangan masyarakat, termasuk Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP), Jhony Banua Rouw.

Politikus Partai Nasdem ini berharap proses hukum yang diterapkan KPK terhadap Lukas Enembe tetap mengutamakan unsur kemanusiaan.

“Saya atas nama pribadi, keluarga dan lembaga tentu merasa prihatin atas apa yang sedang menimpa pak Gubernur Papua (Lukas Enembe). Memang kita tidak bisa mengintervensi proses hukum yang sedang berlangsung, kita hanya bisa berdoa semoga Tuhan memberikan kekuatan, kesehatan, tapi juga memberikan hikmat kepada pak Lukas agar bisa melewati ini dengan seadil-adilnya,” ungkap Jhony Rouw di Jayapura, pada Jumat 13 Januari 2023.

“Kami harap KPK bisa memberikan perlakuan yang berbeda kepada Pak Lukas dalam proses pemeriksaan. Ya, jangan disamakan dengan tersangka lain, mengingat beliau sedang sakit. Ya, kalau bisa diberikan kesempatan untuk dirawat terlebih dahulu,” timpalnya.

Jhony Rouw menjelaskan, sebelum ditangkap KPK, Lukas Enembe sedang menjalani proses pemulihan dari sakit yang menderanya. Karena itu, dirinya nengingatkan lembaga antirasuah tersebut juga memperhatikan pola makan hingga waktu istirahat Lukas Enembe selama penahanan.

“Kami berharap unsur-unsur itu diperhatikan dengan baik, karena pertimbangan kemanusian atas kondisi beliau yang sedang sakit,” tandasnya.

Sekadar diketahui, Lukas Enembe disebut sudah menderita diabetes meletus sejak awal menjabat sebagai Gubernur Papua. Selanjutnya pada 2015 kondisi kesehatannya mulai terganggu hingga akhirnya menjalani strok pada 2019.

Lukas Enembe juga mempunyai masalah pada jantungnya yakni kebocoran jantung, dan juga masalah pada ginjal.

 

penulis : Alley

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *