JAYAPURA | Ketua Umum Nasional Paralimpic Nasional Committee Indonesia (NPCI) Provinsi Papua, H. Jayakusuma menyebutkan para atlet yang saat ini menjalani tahapan penjaringan seleksi memiliki potensial untuk berlaga pada Pekan Paralimpic Pelajar Nasional (Peparpenas) di Palembang, Sumatera Selatan.
Penjaringan seleksi atlet disabilitas Papua kali ini pada cabang olahraga renang diikuti 20an atlet dan berlangsung di Kolam Renang Tirta Abe, Kota Jayapura. Sebelumnya juga sudah dilakukan pada cabor atletik di dua tempat, Stadion Bas Youwe di Sentani dan Stadion Mahacandra Uncen.
“Jadi talent skoting ini banyak atlet-atlet baru dibawah usia 17 tahun dan cabor atletik dan renang punya potensi, tinggal kita mantapkan latihan mereka lagi. Jadi saya lihat potensi sebagai bibit baru ini menggantikan atlet senior ini ada potensi luar biasa,” ujar H. Jayakusuma, pada Rabu, 8 Maret 2023.
Bahkan kata Jayakusuma, para atlet baru ini bisa diproyeksikan menjadi pelapis pada pelaksanaan Pekan Paralimpic Nasional (Peparnas) XVII Medan, Sumatera Utara. Sehingga penjaringan seleksi atlet akan terus dilakukan selama sebulan.
“Sehingga bisa lanjutkan atlet senior ini yang akan bertanding di Peparpenas Palembang 2023 maupun atlet pelapis Papua di Peparnas. Jadi sudah ada potensi tinggal di poles lagi, dan kita lakukan seleksi hingga satu bulan,” ungkapnya.
Meski waktu semakin singkat, dimana Peparpenas 2023 yang direncanakan bulan Juni, pihaknya tetap optimis dan yakin terhadap atlet bisa mencapai performa terbaik.
“Kami masih menunggu keputusan dari NPCI Pusat pastinya digelar Peparpenas. Dengan rentan waktu tersisa tiga bulan optimis bisa latih mereka, karena setelah penjaringan atlet, kemudian dilakukan seleksi lagi dengan mengambil waktu terbaik. Termasuk persyaratan klasifikasi dan administrasinya itu sangat penting karena ketat untuk Peparpenas,” tandas Jayakusuma.
Tinggalkan Balasan