Olah TKP Pembantaian Pekerja Tower, Polisi Menduga Pelaku Kelompok Intan Jaya

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2022, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal. (Foto: Saldi/Seputarpapua)
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2022, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal. (Foto: Saldi/Seputarpapua)

TIMIKA | Pihak kepolisian hingga kini terus mendalami Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang melakukan tindakan pembantaian terhadap delapan pekerja tower di Kampung Jenggeran, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.

Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Humas Operasi Damai Cartenz 2022, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, kepolisian terus berkonsentrasi terhadap aksi-aksi kekerasan yang dilakukan KKB terutama di wilayah pegunungan tengah Papua.

Terkait siapa pelaku atau kelompok yang melakukan pembantaian terhadap delapan pekerja tower BTS 3 dan merupakan proyek telekomunikasi pemerintah, Palapa Ring Timur, pihak kepolisian telah mendalaminya, dan diduga merupakan kelompok kriminal bersenjata dari wilayah Kabupaten Intan Jaya.

Informasi awal yang diperoleh, pelaku diduga merupakan kelompok kriminal di wilayah Kabupaten Puncak, yangmana terdiri ada lima kelompok, tiga kelompok di Ilaga dan dua kelompok di Beoga.

“Karena peristiwa ini di Beoga, kita dalami. Ternyata, kemungkinan besar dari kelompok Intan Jaya. Namun latar belakang dan sebagainya, tentunya kita masih (dalami),” kata Kasatgas Humas di Timika, Selasa malam, 8 Maret 2022.

Aparat pun tidak serta-merta menuding kelompok mana yang melakukan aksi kekerasan itu. Karenanya, telah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui motif-motif dari aksi kekerasan yang dilakukan.

“Setelah kita cek lokasi, kan barang-barang berharga semua dieksekusi oleh mereka, berarti kan mereka butuh finansial yang ada di TKP, termasuk HP-HP para korban juga disikat. Di sana sudah dilakukan olah TKP, kita dalami. Kita tahu bahwa ada beberapa korban yang lukanya disekitar perut keatas, ini pelakunya orang-orang ini,” terang Kamal.

“Kita tahu mereka punya trik kekerasan itu, bukan untuk menyakiti, bukan untuk melumpuhkan atau merampas barang orang lain. Tapi dia untuk menguasai dan membunuh. Dengan cara membunuh itu juga, memang ada beberapa trik-trik kita pelajari secara kriminologi. Karena peristiwa ini tidak ujug-ujug kekerasan dilakukan kelompok ini seperti ini sifatnya,” lanjutnya.

Meski demikian, aparat keamanan tetap berupaya mengungkap kelompok yang merupakan pelaku pembantaian terhadap delapan pekerja telekomunikasi di Kampung Jenggeran, Distrik Beoga.

 

penulis : Saldi
editor : Mish

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan