Tak Pernah Adakan Lomba Selama Pandemi, Dinas Perpustakaan Adakan Workshop Cerita Rakyat

WORKSHOP | Tenaga pengajar di Mimika mengikuti workshop cerita rakyat. (Foto: Anya Fatma/Seputarpapua)
WORKSHOP | Tenaga pengajar di Mimika mengikuti workshop cerita rakyat. (Foto: Anya Fatma/Seputarpapua)

TIMIKA | Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Mimika mengadakan workshop cerita rakyat kepada tenaga pengajar di Kabupaten Mimika. Kamis (25/11/2021) di salah satu hotel di Jalan Cenderawasih Timika.

Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Mimika, Hendritte Tandiono mengatakan, pemerintah mendukung pengembangan sumber daya manusia di bidang perpustakaan dengan memberikan bekal dan pengetahuan mengenai perpustakaan kepada tenaga pengajar tingkat TK dan SD untuk mendidik siswa siswi lebih mengenal kebudayaan daerah khususnya Papua melalui cerita rakyat.

Lanjutnya, melalui worshop cerita rakyat ini, diharapkan setiap pendidik dapat menerapkan dan mengimplementasikan bagaimana cara siswa siswi dalam membawa cerita rakyat yang baik dan benar.

Kegiatan pembinaan perpustakaan melalui workshop ini, sebagai langkah pasti mengawali seluruh rangkaian usaha dan kegiatan dibidang perpustakaan.

“Pembinaan ini sangat penting bagi pemerintah daerah untuk melestarikan budaya bangsa, lebih khusus kebudayaan Papua disetiap sekolah-sekolah dasar,” kata Hendritte saat membacakan sambutan Bupati Mimika Eltinus Omaleng.

Diharapkan melalui pembinaan perpustakaan khusus bagi para tenaga pengajar di Kabupaten Mimika ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para tenaga pengajar.

“Saya berharap agar para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius, sehingga saudara-saudari mendapatkan pengetahuan yang memadai tentang bagaimana membawakan cerita rakyat dengan baik, serta dapat menerapkan pemahaman yang didapat di tempat tugas masing-masing,” katanya.

Dia juga berpesan agar para peserta dapat memahami fungsi dari cerita rakyat sebagai sarana pendidikan dalam menyampaikan pesan yang bermanfaat bagi kepribadian atau perilaku siswa siswi, dan juga memperkuat pengelolaan nilai-nilai sosial dan budaya yang ada dalam masyarakat.

Sementara Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Mimika, Jacob Toisuta saat diwawancara mengatakan selama ini sering diadakan perlombaan cerita rakyat. Namun kegiatan itu terhenti akibat pandemi.

” Dua tahun ini kita tidak ikut karena covid. Tapi tahun ini kita buat workshop supaya aturan-aturan itu guru bisa tahu apa yang boleh dan tidak untuk dilakukan. Supaya jika ada perlombaan maka tidak ada alasan untuk tidak tahu,” kata Yopi sapaan akrab Jacob Toisuta.

Untuk menyiasati itu, dibuatlah workshop bagi tenaga pengajar agar tahun depan bisa diadakan kembali perlombaan cerita rakyat dan guru-guru sudah siapkan siswanya sesuai dengan kriterianya.

“Karena perlombaan cerita rakyat bukan hanya kabupaten tapi harus ke tingkat nasional karena itu agenda nasional,” tuturnya.

penulis : Anya Fatma
editor : Mish

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *