Tingkatkan Keselamatan Penerbangan di Papua, Kemenhub RI Lakukan FGD ke X Situasional Awareness

Foto bersama dalam FGD ke X Situasional Awareness di Hotel Horison Ultima Timika, Senin (11/9/2023). (Foto: Anya Fatma/Seputarpapua)
Foto bersama dalam FGD ke X Situasional Awareness di Hotel Horison Ultima Timika, Senin (11/9/2023). (Foto: Anya Fatma/Seputarpapua)

TIMIKA | Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara pada Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI melakukan Focus Group Discussion (FGD) ke X (10) di Hotel Horison Ultima Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah selama 2 hari, Senin-Selasa, 11-12 September 2023.

FGD – X Situasional Awareness yang mengangkat tema ‘Melaju Bersama untuk Peningkatan Keselamatan Transportasi Udara’ ini, dihadiri para mitra perhubungan termasuk operator penerbangan yang beroperasi di wilayah Papua serta diikuti juga oleh Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub RI Maria Kristi Endah Murni via zoom meeting.

Kasubdit Operasi Pesawat Udara Captain Raymon Palapa menjelaskan, FGD ke X ini untuk merevisi kembali yang sudah dilakukan sebelumnya termasuk melihat apa saja yang sudah dan belum diimplementasikan dari rekomendasi-rekomendasi yang sudah dikeluarkan.

Kemudian di FGD ini juga akan dibuat rekomendasi-rekomendasi sesuai dengan isu atau masalah yang terjadi saat ini.

Salah satu rekomendasi dari FGD ke IX yang diimplementasikan ialah pengamat cuaca di wilayah pedalaman untuk melakukan pengamatan, dan memberikan informasi.

“Ini untuk orang awam, bukan dari BMKG. Itu tidak memiliki pengetahuan, training hanya sekedar pengetahuan lapangannya saja, apa yang harus mereka lakukan,” kata Raymon saat diwawancara usai FGD hari pertama, Senin (11/9/2023).

Selain itu, di awal tahun 223 juga, Kepala Otoritas Bandara Wilayah X sudah memfasilitasi salah satu rekomendasi dari FGD IX, yaitu BMKG memberikan pelatihan kepada personel di lapangan terutama di wilayah pegunungan untuk melakukan observasi dan memberikan laporan cuaca kepada pilot.

Di FGD ke X ini, difokuskan juga terkait keselamatan penerbangan dengan membuat regulasi yang sesuai dengan kondisi dan pengalaman personel di wilayah Papua.

“Kita mau semuanya itu selamat. Kita membuat regulasi, sementara kita ada di Jakarta, yang membuat regulasi itu pengalamannya tentu tidak sebanyak yang dimiliki oleh rekan-rekan yang ada di sini (Papua),” kata Raymon.

Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi dan sinergi antara semua stakeholder yang terlibat dalam penerbangan. Salah satu contoh ialah, pihaknya membuat regulasi tentang bagaimana melakukan dan mengakses penerbangan ke pegunungan.

“Sebelumnya kita belum ada aturan, kita berkolaborasi dengan teman-teman dari Papua yang terbang di pegunungan, mereka yang tahu apa yang harus dilakukan, apa yang dimitigasi,” terangnya.

Raymon menambahkan, untuk itu dalam waktu dekat pihaknya akan mengeluarkan standar dalam melakukan training.

Advertisements

“Mudah-mudahan jika itu sudah dilaksanakan, pilot-pilot yang ada di Papua itu memiliki standar yang sama untuk melakukan penerbangan di pegunungan,” pungkasnya.

penulis : Anya Fatma
editor : Saldi Hermanto

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan