Upaya Tekan Stunting, Distrik Mimika Baru Lakukan Sosialisasi

Suasana sosialisasi yang diikuti para kader TP-PKK Distrik Miru disalah satu hotel Jalan Yos Sudarso, Kamis (8/6/2023) (Foto: Fachruddin Aji)
Suasana sosialisasi yang diikuti para kader TP-PKK Distrik Miru disalah satu hotel Jalan Yos Sudarso, Kamis (8/6/2023) (Foto: Fachruddin Aji)

TIMIKA | Distrik Mimika Baru (Miru) Kabupaten Mimika, Papua Tengah, lakukan sosialisasi kepada kader Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) sebagai upaya penanganan penyakit malaria dan stunting di salah satu hotel Jalan Yos Sudarso, Kamis (8/6/2023).

Sosialisasi penanganan stunting difokuskan bagi kader-kader PKK Distrik Miru yang belum mendapatkan materi terkait stunting. Sehingga terjadi pemerataan materi terkait stunting dan malaria.

Sekretaris TP-PKK Distrik Miru, Endang Letsoin mengatakan saat ini masih ditemukan beberapa kasus stunting di kelurahan dan kampung Distrik Miru.

“Sementara ini di Distrik Miru terdapat empat kasus stunting yakni di Kelurahan Koperapoka 2 kasus stunting dan Timika Jaya terdapat juga 2 kasus stunting. Sedangkan di wilayah Kebun Sirih dan daerah lainnya belum terdata,” katanya.

Kasus stunting kerap kali terjadi pada masyarakat tingkat bawah dan dipengaruhi oleh pola hidup keluarga yang kurang sehat, sehingga diperlukan adanya penanganan layanan dari berbagai lintas sektor selain PKK.

Endang mengatakan posyandu telah melakukan pengecekan kesehatan, pemberian asupan vitamin dan memberikan makanan tambahan bagi ibu dan anak sebagai upaya mengatasi stunting.

“Pemberian makanan tambahan kadang ada, itu dari kerelaan kader-kader atau pengurus PKK, diberikan dalam bantuan bubur kacang hijau atau bubur ayam. Sementara yang lain dari Dinkes makanan sehat,” ungkapnya.

Para kader yang mengikuti sosialisasi ini akan ditugaskan secara langsung menangani atau mencegah para ibu dan anak dari stunting.

“PKK bekerja sama dengan tiga puskesmas yang ada di wilayah Distrik Mimika Baru yaitu Pasar Sentral, Timika, dan Timika Jaya. Posyandu dilakukan setiap bulan sehingga para kader mendata dan sebagaian besar (kasus) bisa ditangani,” ungkapnya.

“Kasus sudah mulai menurun karena kader-kader yang kami siapkan selalu mendatangi rumahnya (masyarakat) langsung,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Lenni Silas menyampaikan di tahun 2024, dari 133 kampung dan kelurahan seluruhnya dilakukan intervensi penanganan stunting.

“Penanganan stunting ini kita tidak melihat (kasus) stuntingnya tinggi atau tidak, tetap kita dampingi,” ungkapnya.

“Sebenarnya stunting sudah ditangani oleh kader-kader kita di posyandu dengan melakukan penimbangan rutin setiap bulan sebagai langkah surveillance (pengawasan) bahwa kita harus screening bayi di posyandu. Jangan sampai terlambat ditangani, jadi setiap bulan kita pantau,” tutupnya.

penulis : Charlan Biru
editor : Aditra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *