YPMAK Serahkan Alat Transportasi Laut pada Pokja Pesisir

Ketua Lemasko Gregorius Okuare saat menyerahkan kunci perahu fiber secara simbolik kepada salah satu Pokja pesisir pantai. (Foto: Mujiono/Seputarpapua)
Ketua Lemasko Gregorius Okuare saat menyerahkan kunci perahu fiber secara simbolik kepada salah satu Pokja pesisir pantai. (Foto: Mujiono/Seputarpapua)

TIMIKA | Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) menyerahkan alat transportasi laut kepada Kelompok Kerja (Pokja) pesisir.

Penyerahan alat transportasi laut ini bersamaan dengan peresmian Pasar Mama-mama Pomako (Indi), pada Senin (8/4/2024) di Pelabuhan YPMAK, Kampung Pomako, Mimika, Papua Tengah.

Adapun alat transportasi laut yang diserahkan berupa perahu fiber dan 50 mesin Suzuki 40 PK.

Kegiatan ini dihadiri Director, EVP Social Responsibility & Community Development PTFI Claus Wamafma, Ketua Lemasko Gery Okuare, Ketua Lemasa Jhon Stingal Beanal, Wadir Program dan Money YPMAK Nur Ihfa Karupukaro, Wadir Grantmaking YPMAK Yohan Wambrauw, Anggota MRPT Thomas Mutaweyau, dan Kadistrik Mimika Timur Oktovianus Kum.

Wadir Program dan Money YPMAK Nur Ihfa Karupukaro mengatakan, YPMAK sejak diaktifkan dan melalui 3 program inti, yakni pendidikan, kesehatan, dan ekonomi terus eksis melayani masyarakat.

Pada program pendidikan, memberikan program beasiswa kepada anak-anak untuk melanjutkan pendidikan, baik di daerah Papua maupun luar Papua.

Kemudian, untuk kesehatan, memberikan pelayanan kepada masyarakat di RSMM, bantuan BPJS Kesehatan, pelayanan medis ke luar daerah, dan kampung sehat.

“Sementara ekonomi memberdayakan masyarakat meliputi, subsidi bagi pemula, pendampingan kepada masyarakat bekerjasama dengan IKOPIN, serta program kampung,” katanya.

Kata dia, untuk program kampung terbentuk tahun 2021. Sampai dengan tahun 2024, dana kemitraan dari PTFI yang dialokasikan untuk program kampung sebesar Rp180 miliar.

Sementara untuk pelaksanaannya dibentuklah Pokja. Untuk dataran tinggi ada 10 Pokja dengan 57 kampung, mulai Aroanop dan Duma Dama.

Untuk pesisir pantai, sampai 2024 ada 67 Pokja, dari Nakai sampai Potowaiburu dan akan bertambah.

“Anggaran setiap tahunnya Rp40 miliar, yang terbagi Rp20 miliar untuk dataran tinggi dan Rp20 miliar untuk pesisir,” terangnya.

Kata Ihfa, untuk Pokja pesisir pantai, saat ini diserahkan 50 perahu fiber dan motornya. Serta kelengkapan, mulai jaket pelampung, jangkar, dan lainnya.

Pokja Kampung pesisir pantai saat mencoba perahu fiber program kampung YPMAK. (Foto: Mujiono/Seputarpapua)

Perahu fiber yang diserahkan ini merupakan bentuk kerinduan dari 50 kampung di pesisir pantai meminta adanya pengadaan perahu. Alasannya karena sangat jauh antara kota ke kampung.

“Ditambah lagi Suku Kamoro terkenal sagu, sampan, dan sungai (3S), maka perahu sangat dibutuhkan,” katanya.

Tujuan pengadaan, untuk mendukung program kampung di pesisir. Dalam arti tidak ada lagi biaya sewa perahu untuk menyerahkan laporan pertanggungjawaban maupun lainnya. Serta untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di kampung. Apalagi di kampung banyak sumber potensi yang bisa dikembangkan.

“Program kampung sendiri untuk merangsang masyarakat agar tidak pergi ke kota, tapi terus dikampung dengan mengembangkan potensi yang ada,” ujarnya.

Sementara Director, EVP Social Responsibility & Community Development PTFI Claus Wamafma menyampaikan, pihaknya berterimakasih atas semua yang YPMAK lakukan.

Dikatakan di HUT ke 57 PTFI sebagai perusahaan banyak melakukan penyesuaian baik dari sisi operasi, lingkungan, hubungan dengan pemerintah, dan hukum.

“Kita tidak pernah membayangkan adanya Kabupaten Mimika dan Provinsi Papua Tengah. Dulu tambang operasi terbuka namun sekarang bawah tanah. Serta tidak pernah membayangkan adanya divestasi saham PTFI ke Pemerintah Indonesia,” katanya

Claus menambahkan, banyak sekali perubahan yang terjadi dalam operasi dan ini bagian menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada.

Karenanya, ada banyak hal yang harus diperbaiki. Namun sebagi wadah, YPMAK sudah banyak hasil yang dilakukan, karenanya perlu kerjasama dengan pemerintah, TNI-Polri maupun lainnya

Dengan demikian pembangunan itu tidak bisa sendiri tetapi harus bergandengan tangan. Tanpa itu tidak bisa kerja dan mencapai tujuan

“Apa yang sudah dikerjakan oleh YPMAK bisa dilanjutkan, mulai program pendidikan, ekonomi, maupun kesehatan. Ini sebagai upaya nyata untuk memajukan masyarakat. Dan kami (PTFI) terus berkomitmen mensejahterakan masyarakat di area operasi tambang melalui dana kemitraan dikelola YPMAK,” tuturnya.

Ketua Lemasko, Gregorius Okuare mengatakan, program YPMAK merupakan perpanjangan tangan dari Lemasa dan Lemasko. Dimana YPMAK adalah stakeholder kesekapatan dari 2 lembaga adat.

“Ini perlu dijelaskan agar masyarakat paham bahwa program 2 lembaga adat diimplementasikan oleh YPMAK,” ujarnya.

Kata Gery, perahu yang diserahkan ini diharapkan bisa dimanfaatkan dengan baik.

Wadir Grantmaking, Yohan Wambrauw mengatakan, penyerahan dan peresmian alat transportasi laut dan pasar merupakan bagian dari program kampung

Program kampung untuk menjawab kebutuhan masyarakat di dataran tinggi maupun pesisir.

“Program kampung yang sudah dilakukan cukup banyak dan diharapkan program tersebut bisa memberdayakan masyarakat untuk lebih maju dan berkembang,” katanya.

Selain itu, ini bagian dari transparansi dana yang diberikan PTFI kepada YPMAK. Dari fasilitas yang ada ini juga wujud program ekonomi yang turun dan bisa dirasakan masyarakat

YPMAK dalam program-programnya mengoptimalkan upaya pemberdayaan masyarakat. Karenanya dengan fasilitas yang diberikan, diharapkan masyarakat berdaya untuk melakukan pengembangan ekonomi guna kemandirian

“Oleh itu Pokja, untuk menggunakan semua fasilitas dengan baik demi kesejahteraan masyarakat,” ujar Yohan.

penulis : Mujiono
editor : Aditra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *