Azania, salah satu warga Kampung Mulia Kencana SP 7 , Timika, Papua mengisahkan situasi saat dirinya dan sang anak Sn yang masih berusia 1,5 tahun dinyatakan positif Covid-19.
Kepada Seputarpapua.com Azania meceritakan awal mula ia dan sang buah hati terpapar virua tersebut.
Azania bercerita, sebelumnya ada seorang warga di lingkungan tempat tinggalnya dinyatakan positif Covid-19, namun tergolong Orang Tanpa Gejala (OTG) dan tidak menjalankan isolasi mandiri dengan ketat sesuai protokol kesehatan.
Azania mengaku tidak mengetahui jika orang tersebut terinfeksi Covid-19 dan seharusnya sedang menjalankan isolasi mandiri.
“Kami sudah biasa dekat dan berbicara tanpa masker. Kan kami pikir karena ini SP 7 jauh dari kota jadi Covid-19 tidak masuk di sini, karena kita jarang juga keluar, kalau mau keluar SP 7 saja yang pakai masker,” jelas Azania, Selasa (13/7/2021).
Ternyata apa yang dipikirkan salah, sejak ada kontak erat dengan orang yang terinfeksi Covid-19 tersebut, pada tanggal 3 Juli 2021 dirinya mulai merasakan gejala seperti batuk- batuk hingga hilang penciuman, dan nafas terasa berat. Sang anak juga mengalami gejala yang sama.
“Karena saya baca-baca tentang gejala Covid-19, sala satunya adalah hilang penciuman, tidak bisa rasa makanan, demam seperti sakit malaria. Akhirnya kami bernisiatif swab di Puskesmas Jile Ale dan ternyata (hasilnya) positif pada tanggal 7 Juli 2021, saya dan (Sn) positif tapi ayah dan kakaknya Shanum negatif,”jelasnya.
Saat itu anaknya, Sn sempat drop, sesak nafas. Sn langsung dibawa ke rumah sakit. Kemudian di tes PCR lagi ternyata Sn positif Covid 19 dan gejala yang dialami parah karena perlu bantuan oksigen.
- Tag :
- Azania,
- Covid-19,
- Feature,
- Feature Kisah
Tinggalkan Balasan