Jenazah Sunar, Korban Kasus Pembunuhan di Timika Diterbangkan ke Madura

Jenazah Sunar diangkat ke ruang pemberangkatan kargo Bandara Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Rabu (6/9/2023). (Foto: Ist)
Jenazah Sunar diangkat ke ruang pemberangkatan kargo Bandara Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Rabu (6/9/2023). (Foto: Ist)

TIMIKA | Jenazah Sunar (49) yang merupakan korban ditemukan meninggal dengan cara mengenaskan di kolam bekas galian C, area Irigasi-SP 5, Kampung Ninabua, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, diterbangkan ke kampung halamannya untuk dimakamkan, Rabu (6/9/2023).

Jenazah Sunar diterbangkan dari Bandara Mozes Kilangin Timika sekitar pukul 11.08 WIT menggunakan pesawat Lion Air dengan tujuan Bandara Juanda Surabaya via Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.

Selanjutnya dari Surabaya jenazah akan menempuh jalur darat menuju kampung halamannya di Kepulauan Madura, Dusun Batioh, Desa Batioh, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Provinsi Jawa Timur.

Sunar sebelumnya ditemukan mengambang dengan kondisi meninggal dunia di kolam bekas galian C, area Irigasi-SP 5, Kampung Ninabua, Selasa pagi, 5 September 2023 oleh Ketua RT di Kampung Ninabua saat akan ke kebun.

Pada tubuh Sunar terdapat luka menganga yang diduga bekas bacokan pada bagian kepala belakang dan pinggang.

Padahal Sunar sebelumnya dilaporkan hilang oleh pihak keluarganya ke Polres Mimika pada Senin sore, 4 September 2023.

Dari kejadian itu, pihak keluarga, kerabat dan kerukunan dari almarhum Sunar mengharapkan jajaran Polres Mimika secepatnya mengungkap kasus kematian Sunar. Hal itu disampaikan Rudi, selaku Ketua Kerukunan Warga Madura di Kabupaten Mimika saat ditemui awak media di kamar jenazah RSUD Mimika.

Rudi mengatakan, pihak kerukunan menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada pihak berwajib, dalam hal ini Polres Mimika untuk bekerja secepatnya mengungkapkan kasus ini.

“Siapa tahu dari pihak yang berwajib bisa bekerjasama dengan elemen masyarakat, sehingga bisa secepatnya mengungkap kasus ini,” kata Rudi, Selasa.

Pihak kerukunan sangat menyayangkan peristiwa seperti ini kembali terjadi pada warga Madura di Mimika. Korban dianiaya secara kejam menggunakan alat tajam hingga meninggal dunia.

“Ya, mau dibilang mutilasi ya mutilasi, cuma potongan-potongan tubuh korban itu masih melekat,” ujarnya.

Sementara Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra menyampaikan bahwa pihaknya tengah melakukan pengembangan dan penyelidikan dengan meminta keterangan dari saksi-saksi yang sekiranya mengetahui kejadian ini.

Advertisements

“Sementara masih dalam proses pendalaman kami untuk mengetahui penyebab kematian korban,” kata Kapolres.

penulis : Arifin Lolialang
editor : Saldi Hermanto

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan